4.25.2018

>> KONSERVASI DAN CARA MEMPERBAIKI LUKISAN KARYA BASUKI ABDULLAH SENILAI Rp.1,5 MILIAR

Lukisan Basuki Abdullah rusak hampir 70 persen. Lapisan catnya terkelupas dari kanvas. Padahal nilai lukisan ini tembus Rp 1,5 miliar. Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, menjelaskan bahwa lukisan 'Senandung Ibu Pertiwi' ini berjudul 'Pantai Flores'. Lukisan koleksi Bung Karno tahun 1942 yang menampilkan keindahan alam Indonesia Timur ini bernilai Rp 1.572.500.000,00.

" Pantai Flores " karya Basuki Abdullah, 
117cm x 180cm, cat minyak diatas kanvas
Tahun 1942

"Lukisan yang berusia setengah abad lebih dengan kondisi kotor debu, vernis yang sudah menguning, cat yang sudah rapuh dan kering, bahkan sebagian terkelupas ini perlu perawatan serius," kata Bey.

Dengan kondisi seperti itu, yang perlu dilakukan adalah langkah konservasi yang sangat hati-hati. Proses konservasi lukisan ini memakan waktu dua pekan. Ada langkah-langkah yang dilakukan dalam konservasi ini.

Pertama, pembersihan ringan (light cleaning). Lukisan dibersihkan menggunakan kuas dan alat penyedot (vacuum). Kedua, ada pembersihan menggunakan bahan pelarut kimia yang aman. Ketiga, bongkar pasang spanram alias 'reframing' dan mengencangkan kanvas yang kendor (restretching).

Tahap keempat adalah inpainting (tusir warna). Tahap kelima adalah melukis ulang dengan mempertimbangkan bentuk-tekstur-warna (repainting), Disusul tahap keenam, ketujuh, kedelapan, dan kesembilan, masing-masing adalah retouching (memantaskan tampilan), varnishing (vernis), stripping (mengangkat overpaint/cat yang tidak sesaui), sampai dengan consolidation (penguatan cat rapuh).

"Bahan kimia yang digunakan diantaranya methyl ethyl ketone (MEK) sebagai bahan pelarut, emulsi yang mengandung 2-butanone oxime dan oil modified alkyd resin sebagai konsolidan cat rapuh dan kaku," kata Bey.

Konservasi lukisan berarti melestarikan dan merawat karya agar dapat bertahan lama sehingga bisa dinikmati sampai masa depan. Konservasi dibagi menjadi dua, yakni pencegahan dari kerusakan (konservasi preventif) dan perbaikan (konservasi kuratif-restoratif). Tak sembarang orang bisa melakukan konservasi lukisan.

"Dalam melakukan proses konservasi diperlukan tenaga konservasi (konservator) handal, yang memahami metode, proses dan penggunaan alat konservasi yang benar, agar karya yang ditangani dapat kembali seperti sediakala dan tetap lestari," tuturnya.

No comments: