" Pantai Flores " karya Basuki Abdullah,
117cm x 180cm, cat minyak diatas kanvas
Tahun 1942
Dengan kondisi seperti itu, yang perlu dilakukan adalah langkah konservasi yang sangat hati-hati. Proses konservasi lukisan ini memakan waktu dua pekan. Ada langkah-langkah yang dilakukan dalam konservasi ini.
Pertama, pembersihan ringan (light cleaning). Lukisan dibersihkan menggunakan kuas dan alat penyedot (vacuum). Kedua, ada pembersihan menggunakan bahan pelarut kimia yang aman. Ketiga, bongkar pasang spanram alias 'reframing' dan mengencangkan kanvas yang kendor (restretching).
Tahap keempat adalah inpainting (tusir warna). Tahap kelima adalah melukis ulang dengan mempertimbangkan bentuk-tekstur-warna (repainting), Disusul tahap keenam, ketujuh, kedelapan, dan kesembilan, masing-masing adalah retouching (memantaskan tampilan), varnishing (vernis), stripping (mengangkat overpaint/cat yang tidak sesaui), sampai dengan consolidation (penguatan cat rapuh).
"Bahan kimia yang digunakan diantaranya methyl ethyl ketone (MEK) sebagai bahan pelarut, emulsi yang mengandung 2-butanone oxime dan oil modified alkyd resin sebagai konsolidan cat rapuh dan kaku," kata Bey.
Konservasi lukisan berarti melestarikan dan merawat karya agar dapat bertahan lama sehingga bisa dinikmati sampai masa depan. Konservasi dibagi menjadi dua, yakni pencegahan dari kerusakan (konservasi preventif) dan perbaikan (konservasi kuratif-restoratif). Tak sembarang orang bisa melakukan konservasi lukisan.
"Dalam melakukan proses konservasi diperlukan tenaga konservasi (konservator) handal, yang memahami metode, proses dan penggunaan alat konservasi yang benar, agar karya yang ditangani dapat kembali seperti sediakala dan tetap lestari," tuturnya.
No comments:
Post a Comment