10.15.2020

>> MENGENAL SOSOK PELUKIS JENIUS JEAN MICHEL BASQUIAT

Sudah hampir 30 tahun sejak Jean-Michel Basquiat meninggal di New York. Meninggal saat usianya baru berusia 27 tahun, dia dikenal sebagai seorang seniman besar seni visual yang berakar pada grafiti jalanan.

Jean Michel Basquiat lahir di Brooklyn Amerika Serikat dari seorang akuntan keturunan Haiti, yang memulai perjalanan seninya dari membuat mural dan grafiti di jalanan hingga membuat karya seni yang dipamerkan di berbagai galeri dunia. Ia meninggal pada Jum'at 12 Agustus 1988 di kediaman pribadinya di East Village. Ia meninggal pada usia 27 tahun karena overdosis heroin. Ini disampaikan oleh agen resminya Vrej Baghoomian.

Pada mulanya bersama karib bernama Al Dias, Basquiat memulai menggambar di atas kertas lantas di jalanan dengan simbol SAMO. Karya-karyanya di jalanan menarik perhatian Harvey Russack yang kemudian menawarinya pekerjaan. Saat pertemanan Basquiat dan Diaz berakhir, ia juga mengakhiri proyek SAMO dan membuat grafiti bertuliskan "SAMO IS DEAD", di dinding gedung Soho pada 1979. Baru pada tahun berikutnya Basquiat bertemu dengan Warhol di mana ikon kebudayaan populer Amerika Serikat itu jatuh cinta pada kejeniusan karyanya.

Lukisan potret Jean Michel Basquiat karya Heno Airlangga

Menariknya Vrej Baghoomian menyebut seumur hidup Basquiat tak punya pendidikan resmi terkait seni rupa. Seni yang dibuat Basquiat dikategorikan sebagai ekspresionisme baru yang muncul sebagai respons atas modernisme akhir atau pascamodernisme awal yang muncul pada akhir tahun 1970an. Para perupa aliran ini kerap dijuluki sebagai Neue Wilden (Yang Liar). Selain Basquiat beberapa nama lain Michael Hafftka, Ouattara Watts dan perupa Irak Ahmed Al Safi termasuk di dalamnya.

Dalam obituari yang dimuat di New York Times, disebut bahwa kritikus seni banyak mengapresiasi karya Basquiat karena pemilihan warna, keseimbangan antara spontanitas dan kendali, serta konsep kritik sosial yang ada dalam lukisannya. Saat hidup karyanya dipamerkan di the Annina Nosei Gallery dan the Mary Boone Gallery. Beberapa karya awal lukisannya terjual dengan nilai $25.000 hingga $50.000. Padahal, ia pernah hidup miskin tanpa uang sama sekali di jalanan.

Sebagai seniman, Basquiat dikenal memiliki perilaku keras dan perfeksionis. Ia beberapa kali menghancurkan karya-karya yang dianggapnya kurang bermutu. Pada laporan lain di New York Times disebutkan ia pernah menyiram buah kering dan kacang ke kepala seorang makelar lukisan.

Dalam esai panjang di New York Magazine, disebutkan, dalam keadaan giting parah, Basquiat pernah mendatangi seorang bandar narkoba dan membeli narkoba dengan nilai 300 dolar. Saat keluar ia melukis iblis berwajah banteng di depan pintu si bandar. Tanpa menyadari nilainya, si bandar menolak menjual pintu itu dan menyimpan pintu bergambar lukisan Basquiat di gudang.

Karya lukisan Basquiat yang fenomenal memiliki penggemarnya sendiri. Sebelum Yusaku Maezawa, ada beberapa lukisan Basquiat yang terjual dengan nilai tinggi. Misalnya "Dustheads," lukisan dua figur dengan latar kanvas hitam, yang merupakan karya Basquiat termahal yang terjual dengan nilai $35 juta pada 2013. Lukisan ini dibeli oleh Tony Shafrazi, salah satu penjual karya Basquiat di awal karirnya.

Karya tanpa judul lain dari Basquiat dibuat pada 1981 disebut oleh balai lelang Christie sebagai karya seminalnya. Lukisan dengan karakter tunggal yang seolah memegang tiga anak panah dan pedang dengan latar oranye dan kuning. Dengan kata seperti "lead", "Tar" dan simbol mahkota hitam yang jadi ciri khas Basquiat.

Lukisan ini merupakan transisi antara seorang seniman jalanan menjadi salah satu ikon kebudayaan populer Amerika paling terkenal setelah Warhol. Lukisan ini terjual dengan nilai $34.885.000 pada 2014.

Persahabatannya dengan Andy Warhol juga memiliki nilai jual sangat mahal. Foto ganda yang diambil bersama Andy Warhol dalam kostum petinju terjual dengan sangat mahal dengan nilai $30.000 pada 1985. Namun, segala kekayaan dan kesuksesan Basquiat ini membuatnya semakin gandrung mengkonsumsi heroin hingga akhir hayatnya.

No comments: