Ulasan Kuratorial
Seniman: Heno Airlangga
Media: Cat Akrilik diatas kanvas
Ukuran: 150 x 100 cm
Tahun: 2025
Harga: Rp.68.000.000;
Dalam karya lukis ini, Heno Airlangga menyajikan sebuah sindiran sosial yang dibalut dalam gaya karikatural yang ringan tapi menohok. Karya berjudul “Orang Kecil Menggendong Orang Besar” bukan sekadar permainan visual yang jenaka, melainkan potret satir tentang relasi kuasa dan beban sosial yang timpang—yang terlalu sering kita anggap wajar.
Lukisan ini menggambarkan dua sosok:
-
Yang pertama, pria kurus, mengenakan kaus putih usang dan celana cingkrang lusuh. Ia berdiri tanpa alas kaki, tubuhnya terlihat ringkih, dengan ekspresi lelah, murung, dan pasrah.
-
Yang kedua, pria besar dan tambun yang berpakaian rapi: jas mahal, dasi formal, sepatu mengilap, dan wajah berbinar penuh senyum. Ia duduk santai di atas tubuh si kecil, digendong tanpa usaha sedikit pun dari dirinya.
Kontras ini bukan hanya lucu secara visual—ia menyimpan kritik tajam terhadap struktur sosial kita:
-
Si “orang kecil” merepresentasikan rakyat kelas pekerja, mereka yang bekerja keras siang-malam, membayar pajak, menanggung inflasi, bahkan terkadang tanpa jaminan hidup layak.
-
Sementara “orang besar” menggambarkan para pejabat, birokrat, dan elite pemerintahan—mereka yang hidup nyaman di atas sistem yang ditopang oleh rakyat, tapi sering kali lupa siapa yang mereka wakili.
Simbolisme yang Terbalikkan
Apa yang membuat karya ini menarik adalah bagaimana Heno dengan cerdas membalik logika kekuasaan. Secara fisik, pejabat lebih besar, lebih kuat, dan terlihat “berpengaruh”, tetapi di lukisan ini, ia digambarkan sebagai penumpang pasif. Sebaliknya, rakyat yang kecil dan kurus digambarkan sebagai sosok yang aktif, meskipun penuh kelelahan. Ia berdiri, ia menopang, ia bergerak—tanpa dia, si besar akan jatuh.
Di sinilah kekuatan karya ini: sebuah ironi visual yang memaksa kita untuk mempertanyakan narasi lama tentang “pemimpin” dan “yang dipimpin”.
Apakah benar pemimpin itu bekerja keras untuk rakyat?
Atau justru rakyat yang bekerja keras untuk menopang kehidupan para pemimpin?
Ekspresi sebagai Cerita
Wajah si pejabat penuh keceriaan—senyum yang sangat lebar, mata yang berbinar, tubuh yang santai. Seakan-akan ia sedang naik wahana rekreasi, bukan sedang ditopang oleh penderitaan.
Bandingkan dengan si rakyat: alis mengkerut, mulut menekuk, mata memelas namun pasrah. Ia bukan marah, bukan memberontak, tapi lebih ke lelah yang terlalu dalam hingga tak tersisa tenaga untuk protes.
Ini adalah ekspresi “kelelahan struktural” — kelelahan yang sistemik, yang tidak datang dari satu hari kerja, tetapi dari bertahun-tahun ketidakadilan yang dibiarkan berjalan.
Humor yang Pahit
Walau disajikan dalam bentuk kartun, karya ini jelas bukan sekadar lucu-lucuan. Ini adalah jenis humor pahit—yang membuat kita tertawa karena terlalu akrab dengan kenyataannya. Tawa yang muncul di ujung keresahan. Humor seperti ini punya kekuatan tersendiri: ia membuka ruang kritik, tanpa kehilangan daya tarik visual.
Refleksi Sosial dan Relevansi Kontekstual
Dalam konteks sosial-politik Indonesia (dan bahkan dunia), lukisan ini sangat relevan. Kita hidup dalam masyarakat di mana para pejabat sering berbicara tentang "berdiri bersama rakyat", tapi sering lupa bahwa yang benar-benar berdiri (dan bahkan menggendong) adalah rakyat itu sendiri. Mereka adalah petani, buruh, sopir, guru honorer, pedagang kecil—yang terus bekerja, membayar pajak, dan menjadi bahan bakar utama roda pemerintahan.
Pejabat, dalam banyak kasus, hanya menikmati fasilitas dari sistem yang dibangun di atas pundak mereka.
Penutup: Sebuah Peringatan Visual
"Orang Kecil Menggendong Orang Besar" bukan hanya lukisan. Ia adalah peringatan visual: bahwa ketika rakyat terus dipaksa menggendong, dan para pejabat terlalu nyaman duduk di atasnya, satu saat akan tiba titik lelah. Dan ketika si kecil akhirnya memilih untuk berhenti berdiri, maka si besar pun akan jatuh bersama sistem yang selama ini ia nikmati.
Ini adalah karya yang patut kita tertawakan... lalu kita pikirkan dalam-dalam.
Lukisan stok tersedia, lukisan berkualitas karya seni tinggi pelukis master terkenal Heno Airlangga, lukisan dilengkapi sertifikat keaslian lukisan bertanda tangan pelukis langsung, JAVADESINDO Art Gallery melayani pemesanan dan pengiriman lukisan ke seluruh Indonesia, gratis ongkos kirim.
Email: javadesindo@gmail.com
Tep-Whatsapp: 081329732911
No comments:
Post a Comment