Translate

4.17.2025

>> Lukisan " Lawan Sepadan " mengajak kita merenung bahwa di balik segala jargon politik, diplomasi ekonomi, dan kesepakatan internasional, dunia ini hanyalah ring besar yang dipenuhi ego-ego kekuasaan



ULASAN KARYA: “Lawan Sepadan” – karya Heno Airlangga (2025)

Ukuran 100 x 150 cm, Media Cat Akrilik di atas kanvas, harga Rp.75.000.000;

Dalam dunia seni rupa kontemporer, tidak banyak karya yang mampu menyajikan ironi politik global dengan balutan visual yang menggoda dan jenaka. Namun, "Lawan Sepadan" karya Heno Airlangga berhasil menorehkan sindiran halus—namun menohok—tentang salah satu konflik paling menentukan abad ke-21: perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.


Dua Petarung, Dua Dunia

Di atas ring tinju yang tampak netral dan sederhana, dua figur kekar berdiri saling berhadapan. Si biru di kiri dan si merah di kanan. Dengan tubuh montok, lengan bulat berotot, dan ekspresi wajah yang menyala-nyala, mereka tampak seperti karakter dari dunia animasi—namun jangan tertipu oleh tampilannya yang lucu. Setiap elemen dari lukisan ini dirancang untuk menyampaikan satu pesan penting: kekuatan global kini tak lagi disampaikan lewat peluru, tapi lewat tarif, teknologi, dan propaganda ekonomi.

Karakter kiri, dengan seragam biru dan sepatu merah mencolok, adalah representasi simbolik dari Amerika Serikat—negara yang selalu tampil dengan kepercayaan diri tinggi, dada membusung, dan siap mendominasi. Rambut sisir klimisnya mencitrakan gaya klasik Barat: rapi, ambisius, dan keras kepala.

Sementara itu, karakter kanan dalam balutan merah dan kuning membawa aura Timur. Dengan sanggul tinggi dan ekspresi yang tak kalah tajam, ia berdiri tegap, penuh perhitungan, dan tenang dalam kemarahannya. Cina digambarkan bukan sebagai pihak yang bertahan, melainkan sebagai penantang yang siap adu kuat.


Ring Sebagai Metafora Dunia

Latar ring menjadi simbol paling cerdas dalam karya ini. Dunia telah menjadi arena—tempat dua kekuatan saling bersaing tanpa pernah benar-benar berperang. Tali-tali ring merah yang mengelilingi mereka adalah batas diplomasi, aturan main internasional, dan sanksi ekonomi yang mengikat, namun juga melindungi dari kehancuran total.

Di dalam ring ini, hukum yang berlaku bukan lagi “siapa yang paling benar”, tapi siapa yang paling kuat, paling sabar, dan paling strategis. Dunia menyaksikan pertarungan ini seperti menonton pertandingan tinju bergengsi—penuh sorak sorai, taruhan, dan spekulasi. Tapi jangan lupa, dampaknya nyata. Pasar global terguncang, industri dalam negeri bergolak, dan jutaan pekerja jadi pion dalam pertarungan yang tak pernah mereka pilih.


Satire dalam Gaya Kartun

Yang paling memikat dari karya ini adalah caranya menyampaikan realitas pahit melalui estetika yang menggemaskan. Gaya kartun bukan hanya pilihan artistik—ini adalah alat kritik. Dengan menjadikan dua negara adidaya sebagai “tokoh kekanak-kanakan yang marah-marah di ring,” Heno menertawakan absurditas konflik yang seringkali tidak rasional namun berdampak besar.

Apakah ini sindiran bahwa kedua negara itu terlalu kekanak-kanakan dalam menyikapi perbedaan? Ataukah ini gambaran bahwa dunia kini dikendalikan oleh ego yang terlalu besar untuk melihat kebaikan bersama?


Refleksi Akhir: Siapa yang Menang?

Pertanyaannya bukan siapa yang akan menang dalam pertarungan ini—karena dalam perang dagang, kemenangan sering kali adalah ilusi. Yang sesungguhnya diuji adalah ketahanan sistem global, keadilan perdagangan, dan masa depan generasi yang akan hidup dalam bayang-bayang pertarungan ini.

Dengan "Lawan Sepadan", Heno Airlangga mengajak kita merenung—bahwa di balik segala jargon politik, diplomasi ekonomi, dan kesepakatan internasional, dunia ini hanyalah ring besar yang dipenuhi ego-ego kekuasaan. Dan kita, para penonton, hanya bisa berharap agar pertarungan ini tak berakhir dengan KO bagi semua pihak.

Lukisan stok tersedia, lukisan berkualitas karya seni tinggi pelukis master terkenal Heno Airlangga, lukisan dilengkapi sertifikat keaslian lukisan bertanda tangan pelukis langsung,  JAVADESINDO Art Gallery melayani pemesanan dan pengiriman lukisan ke seluruh Indonesia, gratis ongkos kirim.

Informasi dan pemesanan:
Email: javadesindo@gmail.com
Tep-Whatsapp: 081329732911

No comments: