Translate

2.16.2025

>> LUKISAN PERUMAHAN DI PINGGIRAN SUNGAI, SALAH SATU SUDUT KOTA BATAVIA 1866

Lukisan suasana khas Batavia pada tahun 1866, di mana deretan rumah-rumah bergaya kolonial berjejer rapi di sepanjang pinggiran sungai yang menjadi jalur transportasi utama saat itu. Dengan arsitektur yang mencerminkan pengaruh Belanda yang kuat, serta aktivitas masyarakat di tepian sungai, lukisan ini menangkap esensi kehidupan perkotaan Batavia pada abad ke-19.

Rumah-rumah dalam lukisan ini dibangun dengan gaya arsitektur kolonial Eropa, menampilkan dinding tinggi berwarna putih atau krem, atap genteng merah khas Belanda, serta jendela besar dengan daun pintu kayu yang lebar. Beberapa rumah memiliki teras luas dengan tiang-tiang kokoh, yang memberikan kesan megah sekaligus fungsional untuk menghadapi iklim tropis.

Di beberapa bangunan, terlihat balkon dengan pagar besi tempa di lantai atas, tempat para penghuni bisa menikmati pemandangan sungai. Pintu-pintu besar yang menghadap ke sungai menjadi akses bagi para pemilik rumah untuk langsung menaiki perahu, mencerminkan bahwa sungai bukan hanya elemen alam, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari.

Beberapa rumah yang lebih besar tampaknya dimiliki oleh pejabat kolonial atau pedagang kaya, sementara rumah yang lebih kecil dihuni oleh masyarakat Tionghoa dan pribumi yang ikut berdagang atau bekerja di sektor jasa.

Sungai dalam lukisan ini menjadi nadi kehidupan kota, di mana perahu-perahu berbagai ukuran tampak berlayar bolak-balik. Ada perahu kecil yang digunakan oleh masyarakat untuk bepergian, serta perahu dagang yang membawa barang-barang seperti rempah-rempah, hasil bumi, dan kerajinan tangan.

Beberapa perahu terlihat sedang bersandar di tepi rumah, sementara pedagang melakukan transaksi langsung dari atas perahu. Beberapa buruh tampak memindahkan karung-karung dagangan dari perahu ke rumah-rumah atau gudang di sepanjang sungai, menandakan aktivitas ekonomi yang berlangsung di kawasan ini.

Di kejauhan, terlihat jembatan batu kecil yang menghubungkan dua sisi kota, dengan beberapa pejalan kaki dan pedagang yang melintasi jembatan tersebut. Ini menunjukkan bagaimana Batavia mulai berkembang dengan sistem transportasi yang menggabungkan jalur air dan darat.

Lukisan ini bukan sekadar gambaran estetika kota Batavia, tetapi juga sebuah cerminan sejarah perkembangan kota ini sebagai pusat perdagangan dan administrasi kolonial. Sungai yang menjadi jalur transportasi utama melambangkan ketergantungan kota pada sistem perdagangan maritim, yang menjadi tulang punggung ekonomi Batavia.

Deretan rumah kolonial di sepanjang sungai menunjukkan bagaimana pengaruh Belanda mendominasi infrastruktur kota. Dengan perpaduan arsitektur kolonial yang megah, sungai yang sibuk, serta interaksi antara berbagai kelompok masyarakat, lukisan ini menjadi saksi bisu kehidupan Batavia di era kolonial tahun 1866, yang penuh dengan dinamika sosial, ekonomi, dan budaya.

Lukisan stok tersedia, asli lukisan tangan karya pelukis master terkenal Heno Airlangga, JAVADESINDO Art Gallery melayani pemesanan dan pengiriman lukisan ke seluruh Indonesia, gratis ongkos kirim.

Informasi dan pembelian:
Email: javadesindo@gmail.com
Telp-Whatsapp: 081329732911




Judul: Sudut kota Batavia 1866 
Pelukis: Heno Airlangga
Media: Cat Acrylic diatas kanvas
Ukuran: 71cm x 112 cm
Tahun lukisan: 2014
Harga: Rp.6.800.000;

No comments: