Pada tahun 1933 memperoleh beasiswa untuk belajar di Akademik Seni Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den Haag, Belanda, dan menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun dengan meraih penghargaan Sertifikat Royal International of Art (RIA).
Sosok Pelukis Maestro Basoeki Abdullah, dilukis oleh pelukis master Heno Airlangga
Namun, dibalik itu semua, ada hal unik dan menarik mengenai lukisan karya Basoeki Abdullah, mengenai nilai harga jika dibandingkan lukisan-lukisan karya pelukis Hendra Gunawan, Sudjono, atau Affandi, lukisan maestro Basoeki Abdullah di balai lelang Christy ternyata dihargai dengan nilai yang jauh lebih rendah. Bahkan harga satu lukisannya tidak ada yang mencapai Rp 1 miliar.
"Harga lukisan Basoeki Abdullah di balai lelang Christy memang jauh lebih rendah. Kalau lukisan Hendra Gunawan sudah ada yang sampai Rp 50 miliar, Sudjono Rp 70 miliar, dan Affandi lebih tinggi lagi, tetapi kalau Basoeki Abdullah tidak ada yang sampai Rp 1 miliar," kata kurator pameran "Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah", Mikke Susanto.
Salah satu lukisan karya Basoeki Abdullah berjudul " Perkelahian antara Rahwana dan Jatayu memperebutkan Shinta" lukisan ini merupakan salah satu koleksi Bung Karno.
"Yang dijual di balai lelang itu hanya lukisan-lukisan yang mudah dicerna," ujar dia.
Sedangkan lukisan-lukisan penting Basoeki Abdullah menurutnya masih terpajang rapi di Istana Presiden maupun di museum, dan memang tidak pernah dijual.
"Lukisan-lukisan penting Basoeki Abdullah yang bertema nasionalisme, mitologi jawa, atau potret pahlawan yang menjadi lukisan penting Basoeki Abdullah memang tidak pernah dijual. Lukisan-lukisan ini masih ada di Istana Presiden dan di Museum Basoeki Abdullah. Karena selama menjabat sebagai presiden, Soekarno memang tidak pernah mau menjualnya," ungkap Mikke.
Di Istana Presiden saat ini ada sekitar 200-an lukisan karya Basoeki Abdullah. Sementara yang ada di Museum Basoeki Abdullah ada sekitar 100-an lukisan.
No comments:
Post a Comment