Translate

3.03.2025

>> Lukisan "Di Antara Bisikan Iblis dan Malaikat" bukan sekadar eksplorasi estetika, tetapi juga perenungan tentang eksistensi manusia dalam menghadapi dilema moral

Judul: Diantara bisikan iblis dan malaikat
Pelukis: Heno Airlangga
Ukuran: 80cm x 55cm
Media: Cat Akrilik diatas kertas
Tahun: 2021
Harga: Rp.7.300.000
;


Ulasan Kuratorial: "Di Antara Bisikan Iblis dan Malaikat" 

Lukisan ini adalah eksplorasi visual yang kuat, memadukan bahasa simbolik dengan gestur ekspresif khas seni abstrak kontemporer. Karya Heno Airlangga ini menampilkan komposisi dinamis yang dikuasai oleh warna biru, merah, hitam, dan putih, membentuk narasi visual yang kompleks dan penuh interpretasi.

Komposisi dan Warna

Warna dalam karya ini mencerminkan ketegangan dualistik antara kebaikan dan kejahatan—sebuah tema yang diperkuat oleh judulnya, Di Antara Bisikan Iblis dan Malaikat. Biru yang dominan memberikan kesan ketenangan atau spiritualitas, tetapi diimbangi oleh merah yang agresif dan penuh gairah, menghadirkan kontras emosional yang kuat. Hitam dan putih hadir sebagai elemen yang memperjelas batasan antara kedua sisi tersebut.

Simbolisme dan Ekspresi Visual

Lukisan ini mengandung unsur-unsur geometris dan organik yang saling bertabrakan, seperti bentuk segitiga, lingkaran, serta garis-garis zig-zag yang tampak menyerupai kilatan petir atau energi yang tidak stabil. Elemen merah yang menyerupai percikan atau guratan liar dapat diinterpretasikan sebagai perwujudan dari bisikan iblis—menggoda, kacau, dan penuh hasrat. Sebaliknya, unsur putih yang lebih lembut dan berbentuk menyerupai sayap atau tangan terentang dapat merepresentasikan suara malaikat—menawarkan bimbingan dan ketenangan.

Beberapa simbol yang lebih konkret, seperti bentuk mata, roda, dan pola angka, dapat dimaknai sebagai refleksi dari kondisi manusia yang selalu berada di antara dua tarikan moral dan spiritual. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi penonton: Apakah manusia benar-benar bebas dalam memilih, atau hanya mengikuti arus bisikan dari dua sisi ini?

Tekstur dan Teknik

Gaya lukisan ini memiliki tekstur kasar dan sapuan kuas yang spontan, mengingatkan pada semangat ekspresionisme abstrak ala Jean-Michel Basquiat atau Cy Twombly. Teknik ini menegaskan kesan urgensi dan emosi yang meluap, seolah-olah sang seniman tengah bergulat dengan gagasan yang kompleks di dalam pikirannya. Sentuhan gestural ini memperkuat atmosfer konflik batin yang menjadi tema utama dalam lukisan.

Interpretasi dan Relevansi

"Di Antara Bisikan Iblis dan Malaikat" bukan sekadar eksplorasi estetika, tetapi juga perenungan tentang eksistensi manusia dalam menghadapi dilema moral. Karya ini dapat dianggap sebagai refleksi dari kondisi sosial atau spiritual yang dihadapi individu di era modern, di mana batasan antara yang baik dan buruk sering kali kabur dan dipenuhi ambiguitas.

Sebagai karya seni, lukisan ini memberikan pengalaman multisensori yang mengundang pemirsa untuk merenungkan dan bahkan merasakan sendiri tarik-menarik antara dua kutub kehidupan. Dengan pendekatan yang berani dan penuh ekspresi, Heno Airlangga berhasil menciptakan sebuah narasi visual yang menggugah dan relevan.

Lukisan stok tersedia, JAVADESINDO Art Gallery melayani pemesanan dan pengiriman lukisan ke seluruh Indonesia, gratis ongkos kirim.

Informasi dan pembelian:
Email: javadesindo@gmail.com
Telp-Whatsapp: 081329732911

No comments: