Semasa hidup Van Gogh hanya mampu menjual satu karya lukisanya, padahal karya lukisan yang telah ia buat berjumlah lebih dari 2000 lukisan, ironis memang...Van gogh berpegang teguh pada idealismenya dalam berkarya, tidak terpengaruh mengikuti selera pasar lukisan pada masa itu, aliran lukisan Van Gogh kala itu tidak dianggap, bahkan jika diberikan gratis pun sungkan untuk menerimanya, karena pada masa itu dunia lukisan masih populer dengan aliran lukisan klasik, dan tabu dengan gaya aliran modern.
Meski karya lukisanya tidak laku, tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berkarya sesuai dengan jiwa dan idealismenya, dengan konsekuensi kemiskinan yang harus ia jalani hingga akhir hayat. Namun seiring berjalanya waktu, keadaan berbalik 180 derajat, dimana karya lukisanya mendapatkan apresiasi yang tinggi dari para pengamat seni, dan mendapatkan kehormatan sebagai pelukis maestro Dunia pelopor seni aliran modern, semakin lama karya lukisanya diburu banyak kolektor dan harganya semakin melambung, awalnya dari sebuah karya yang tidak dihargai samasekali, hingga pada akhirnya bernilai ratusan juta dolar atau triliunan rupiah.
>> Lukisan repro Van Gogh untuk dekorasi interior, klik disini
