Banyak orang yang ingin melihat apa yang ada di dalam kepala
Beltracchi. Mereka adalah para kolektor, pemilik galeri, penilai dan pejabat
museum yang tertipu dengan pemalsuan yang ia lakukan. Kemudian ada penyelidik
dari Kantor Penyelidik Kriminal Negara
Bagian Berlin yang memburunya. Namun Beltracchi menolak untuk berbicara. Ada
juga para pecinta seni yang mengagumi forger yang mirip hippie ini. Dia menarik
perhatian dunia seni. Dan dengan berbuat demikian telah mengekspose sebuah
sistem di mana uang jutaan dibayarkan untuk lukisan-lukisan yang keasliannya
sangat sulit untuk ditentukan. Sebuah sistem yang membuat ketidakpastian
tentang mana karya seni yang layak bernilai tinggi dan yang tidak bernilai sama
sekali, dan bahkan kita menjadi tidak tahu sama sekali apakah seni itu.
Pertemuan dengan Beltracchi dan istrinya Helene berlokasi di
pinggiran kota di selatan Cologne, di rumah pengacara Reinhard Birkenstock,
yang menghadap ke padang rumput di sepanjang Sungai Rhine. Pada akhir Oktober,
pengadilan Cologne menjatuhkan hukuman penjara kepada pasangan ini selama
masing-masing enam tahun dan empat tahun. Para penyidik, para ahli dalam
pemalsuan seni, sudah berkonsentrasi penuh pada 55 lukisan yang meragukan yang
telah muncul di pasar seni sejak awal 1990-an.
Akhirnya, pengadilan mengkasuskan 14 lukisan yang diduga
menghasilkan Rp. 200 Milyar untuk pasangan ini. Total kerugian, dihitung
berdasarkan seluruh penjualan berantai dari karya-karya tersebut, sebesar € 34
juta. Jika hakim tidak menyetujui kesepakatan dengan pengacara, pengadilan
harus membuktikan sendiri apakah lukisan tersebut dikerjakan oleh Beltracchi,
sebuah tugas yang sulit mengingat kurangnya bukti langsung. Perjanjian tersebut
juga meminta Beltracchi untuk membuat pengakuan secara mendetail sebelum ke
pengadilan.
Kasus Beltracchi adalah skandal pemalsuan karya seni
terbesar di era setelah perang. Baik dari segi ruang lingkup dan kesempurnaan
karya, maupun bagaimana lukisan-lukisan tersebut dipasarkan. Karya-karya palsu
tersebut dijual sebagai lukisan klasik modern karya Max Ernst, Fernand Léger,
Heinrich Campendonk, André Derain, Max Pechstein, kebanyakan artist tersebut
berasal dari kalangan ekspresionis Perancis dan Jerman. Selama dua hari
wawancara, Beltracchi mengatakan beberapa kali bahwa ia telah memalsukan
lukisan karya lebih dari 50 seniman, walaupun ia tidak bersedia menyebutkan
jumlah pastinya. Menurut hukum pidana Jerman, kasus-kasus penipuan serius masuk
di bawah undang-undang pembatasan setelah 10 tahun, tetapi pihak yang dirugikan
dapat mengajukan gugatan perdata yang berkaitan dengan kasus di masa lalu.
Prinsip Beltracchi bukanlah untuk meniru lukisan-lukisan
Ekspresionis, tetapi seperti yang di katakannya, untuk mengisi kekosongan dalam
hasil kerja mereka. Entah apakah ia menemukan lukisan dan motif baru, yang
mengikat ke spesifik fase kreatif tertentu dalam periode seninya, atau ia menciptakan
lukisan yang judulnya terdapat di dalam daftar karya pelukis tertentu tetapi
dipercaya sudah hilang dan tidak ada lagi gambarannya.
Beltracchi memiliki semua hal yang harus dimiliki oleh
pemalsu “penipu”: pengetahuan tentang sejarah seni dan ilmu pengetahuan, teknik
- teknik melukis dan, yang terpenting, bakat seni yang cukup besar. Namun ia
juga bertindak seperti penjudi, mengambil keuntungan dari keserakahan panasnya
pasar seni. Dia memiliki rasa percaya diri dan keangkuhan seorang pria yang percaya
bahwa dirinya jenius - dan ia bisa menjadi salah satu dari itu. Ia percaya
bahwa ia memiliki pemahaman yang lebih baik daripada kebanyakan para ahli
terhadap karya-karya para seniman yang ia palsukan.
Pada 1980-an Beltracchi dan temannya Otto S.-K. dari
Krefeld, di sebelah utara Cologne, yang dijatuhi hukuman lima tahun penjara
dalam pengadilan yang sama, merancang cerita yang sempurna untuk menjelaskan
darimana lukisan itu berasal. Berikut kisahnya: “Otto memiliki seorang kakek
bernama Knops, seorang ahli jahit dari
Krefeld, yang meninggalkan koleksi seni dalam jumlah besar untuk cucunya ketika
ia meninggal. Knops membeli karya-karya tersebut pada tahun 1920 dari dealer
karya seni seperti Alfred Flechtheim di Düsseldorf, dan kemudian
menyembunyikannya selama era Nazi.”
Beltracchi menemukan koleksi Jägers pada 1990-an. Werner
Jägers adalah orang yang nyata, seorang pengusaha di Cologne. Yang lebih
penting, Jägers juga merupakan kakek dari Helene, istri Beltracchi. Yang
dinikahinya pada 1993 dan yang namanya juga ia pergunakan (dia terlahir dengan
nama Wolfgang Fischer). Jägers, menurut cerita Beltracchi, juga telah membeli
lukisan-lukisan ekspresionis yang terkenal dari Flechtheim dan galeri –galeri
lainnya di tahun 1920, yang mana keduanya saling kenal baik.
Beltracchi tidak pernah berbicara terbuka tentang tindakan
mereka, baik sebelum persidangan maupun setelah membuat pengakuan. Beltracchi
saat ini sedang menulis buku tentang kehidupannya dan juga mengerjakan sebuah
film dokumenter. Pasangan ini telah menjalani hukuman. Helene Beltracchi di
distrik Ossendorf Cologne dan suaminya di kota Euskirchen, sebelah barat
Cologne. Mereka akan dipenjarakan di penjara biasa.
oleh Gorris Lothar dan Sven Robel
Diterjemahkan dari bahasa Jerman oleh Christopher Sultan.
Posting by JAVADESINDO Art Gallery
No comments:
Post a Comment