Dalam Dunia seni lukis ada 2 aliran yang saling bertolak
belakang, bertolak belakang dalam hal tehnik pembuatan karya lukisan dan dalam proses
visualisasi karya diatas canvas. Adalah karya lukisan beraliran hyper realis
dan abstrak.
Pembahasan pertama adalah lukisan beraliran hyper realis,
aliran lukisan ini berciri khas obyek lukisan yang sangat nyata dan detail hampir
sama dengan obyek/ model yang dilukis, sehingga tidak bisa dibedakan antara
photo dan lukisan, sebagai contoh saat melukis wajah manusia akan terlihat
sangat detail sekali, kerutan wajah, pori – pori kulit, tahi lalat, helai
rambut, semua akan dilukis dengan sangat detail, hasil lukisan pun akan
terlihat sangat nyata dan hidup.
Aliran lukisan hyper realis hal utama yang harus dimiliki
oleh seorang pelukis adalah skill dan kesabaran serta didukung stamina phisik
yang kuat sehat , karena pembuatan lukisan hyper realis memerlukan waktu yang
lama, bisa berminggu-minggu dan bahkan bisa berbulan-bulan, tergantung tingkat
kerumitan obyek dan ukuran lukisan. Untuk phisik, kesehatan mata harus benar –
benar terjaga normal, dan kondisi otak juga harus terjaga normal, karena
pembuatan lukisan hyper realis memerlukan banyak waktu, fokus pikiran dan fokus
mata tingkat tinggi. Maka koleksi lukisan yang dibuat oleh pelukis hiper realis
profesional tidak banyak dan hanya terbatas jumlah nya, 12 lukisan ukuran besar
per tahun adalah maksimal.
Dan sebuah fenomena yang menarik, hampir semua pelukis menekuni
aliran hyper realis pada saat usia produktif antara 20 – 50 tahun, saat memasuki usia senja phisik mereka tidak
memungkinkan untuk terus memaksa berkarya dalam tingkat skill dan fokus yang
tinggi, juga emosi kejenuhan, sehingga umunya bermetamorfosa kedalam aliran
lukisan baru yang bersifat ekspresif dan spontanitas seperti contoh aliran lukisan absrak atau ekpresionis,
mengapa mereka memilih aliran lukisan ini? Temukan jawabanya pada penjelasan
dibawah ini.
Lukisan beraliran abstrak/ ekspresionis, lukisan ini juga
bisa disebut lukisan jiwa, karena hasil lukisan nya adalah hasil transformasi emosi langsung dari
diri sang pelukis, tercipta dari kombinasi perasaan yang dia alami, sehingga
secara kasat mata dari hasil lukisan bisa dilihat dan dirasakan oleh orang lain
akan sesuatu hal yang sedang dirasakan atau ingin diungkapkan oleh sang pelukis.
Aliran lukisan abstrak/ ekspresionis tidak memiliki metode
khusus dalam hal tehnik, jadi bebas dalam mengekspresikan tehnik yang ingin
dipakai, bisa menggunakan kuas, pisau palet, pelototan cat dari tube nya
langsung, sapuan tangan langsung, cipratan cat atau kombinasi dari berbagai
tehnik yang ada. Lukisan ini dalam proses pembuatanya bersifat spontanitas dan hanya
membutuhkan waktu singkat, bisa dalam hitungan menit dan jam saja, paling lama
dalam hitungan hari.
Lukisan abstrak/ ekspresionis tidak melukiskan obyek yang
dilukis sama dengan obyek atau model nyata, tidak memerlukan detail obyek yang
sama persis dengan model, bahkan bentuknya sulit dikenali dari obyek aslianya,
karena tidak membutuhkan aturan baku seperti bentuk proposional, sehingga tidak
memerlukan skill dan fokus phisik yang tinggi
dalam berkarya, yang diperlukan adalah tersambungnya antara jiwa dan pikiran yang
kemudian divisualisasikan diatas media canvas.
Pelukis aliran abstrak / ekspresionis bisa membuat karya
lukisan pribadi hingga ribuan lukisan selama hidupnya, sebagaimana pelukis
maestro Affandi yang telah membuat lukisan abstrak lebih dari 2000 lukisan
semasa hidupnya sebagai seorang pelukis.
Author by Heno Airlangga
JAVADESINDO Art Gallery