1.06.2013

>> LUKISAN KARYA LEE MAN FONG " DUA IKAN MAS HITAM "


Pelukis: Lee man fong
Judul : " Dua ikan mas hitam "
Ukuran : 120,5cm X 60,5cm
Media : oil on masonite
*) Koleksi bung Karno

Lee man fong sangat suka melukis dengan obyek-obyek hewan piaraan kesayangan, salah satu obyek yang paling menginspirasinya adalah ikan mas hitam, karena kecintaanya pada pesona ikan mas hitam, sehingga ada beberapa versi karya Lukisanya yang mengambil tema ikan mas hitam.


Seperti salah satu karya berikut ini, lukisan asli karya Lee man fong yang menjadi salah satu koleksi Bung Karno, nampak pada karakter lukisanya yang sederhana, sebuah lukisan yang berjudul "Dua ikan mas hitam", dalam nuansa romantis, jantan dan betina, dua jenis yang berbeda dalam sebuah keseimbangan alam.

Lee Man Fong (1913-1988) adalah seorang pelukis Indonesia yang dilahirkan di Tiongkok. Dia dibesarkan dan mendapatkan pendidikan di Singapura. Di sana dia belajar melukis dengan seorang pelukis Lingnan, dan terakhir dengan seorang guru yang mengajarkannya lukisan cat minyak. Pada tahun 1933 dia datang ke Indonesia dan tinggal selama 33 tahun. Pada masa Perang Dunia II dia ditawan Jepang, kemudian setelah Indonesia merdeka, Lee man fong didaulat menjadi pelukis istana Presiden Soekarno dan menjadi warga negara Indonesia. Lukisan-lukisan Lee Man Fong diakui sebagai perintis pelukis Asia Tenggara. Pada Tahun 1964 ia ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk membuat buku yang berjudul "Lukisan-Lukisan dan Patung Koleksi Presiden Soekarno dari Republik Indonesia" buku ini berisi seluruh karya-karya seni yang dikoleksi Presiden Soekarno dan semuanya berjumlah 5 Volume, setiap volume berisi sekitar 100 koleksi lukisan dari karya-karya pelukis Indonesia dan luar negeri.

Lee man fong sendiri juga membuat buku sendiri yang berisi kumpulan lukisannya, diterbitkan dalam buku Lee Man Fong: Oil Paintings, volume I dan II dan diterbitkan oleh museum Art Retreat. Buku ini ditulis oleh kritikus seni Indonesia Agus Dermawan T., sementara seleksi karya dilakukan oleh Siont Tedja. Kedua buku yang keseluruhannya berisi 700 halaman ini berisi 471 lukisan pilihan milik banyak kolektor dari seluruh dunia.

Pada tahun 1966, karena kekacauan politik di Indonesia, Lee Man Fong hijrah ke Singapura dan lama menetap di sana, sehingga dia bahkan dianggap sebagai pelukis Singapura. Tahun 1988 ia meninggal di Puncak, Jawa Barat, karena sakit.

Posting by JAVADESINDO Art Gallery
Lelang online khusus lukisan maestro


No comments: