5.24.2024

>> LUKISAN PAHLAWAN NASIONAL MOHAMMAD HATTA

" Mohammad Hatta -01 " karya Heno Airlangga
Media: Textured acrylic on canvas
Ukuran: 150cm x 100cm
Tahun: 2020
Harga: Rp.13.000.000;




" Mohammad Hatta -02 " karya Heno Airlangga
Media: Textured acrylic on canvas
Ukuran: 70cm x 100cm
Tahun: 2020
Harga: Rp.6.300.000;


Informasi dan pembelian:
Email: javadesindo@gmail.com
Telp-Whatsapp: 081329732911
( Lukisan stok tersedia, melayani pemesanan dan pengiriman lukisan ke seluruh Indonesia, gratis ongkos kirim )

Lukisan pahlawan nasional Indonesia, wakil presiden pertama Mohammad Hatta, dilukis dengan sangat elok oleh pelukis master terkenal Heno Airlangga, perpaduan talenta seni, goresan dan warna indah, meghasilkan karya seni tinggi, merupakan sebuah koleksi seni bernilai tingi, baik dari sisi sejarah obyek maupun nilai seni yang terkandung di dalamnya.
Sosok wakil presiden pertama Mohammad Hatta atau populer dikenal Bung Hatta, lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya.

Bung Hatta (12 Agustus 1902 – 14 Maret 1980) adalah seorang tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, negarawan, dan ekonom Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama. Ia bersama Soekarno adalah Proklamator Kemerdekaan, memainkan peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Pada 1956, ia mundur dari jabatan wakil presiden.

Hatta dikenal akan komitmennya pada demokrasi. Ia mengeluarkan Maklumat X yang menjadi tonggak awal demokrasi Indonesia. Di bidang ekonomi, pemikiran dan sumbangsihnya terhadap perkembangan koperasi membuat ia dijuluki sebagai Bapak Koperasi.

Hatta meninggal pada 1980 dan jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta. Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai salah seorang Pahlawan Proklamator Kemerdekaan pada tanggal 23 Oktober 1986. Namanya bersanding dengan Soekarno sebagai Dwi-Tunggal dan disematkan pada Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Di Belanda, namanya diabadikan sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Haarlem.

No comments:

Post a Comment