Rembrandt Harmenszoon van Rijn lahir Leiden, Netherlands pada 15 Juli 1606 dan meninggal pada 4 Oktober 1669 saat umur 63 tahun, ia lahir dari keluarga yang kehidupanya cukup sejahtera, ayahnya bekerja di sebuah penggilingan gandum, sementara ibunya seorang anak tukang roti.
Masa kecilnya dilewati di sekolah latin dan kemudian
melanjutkan ke Universitas Leiden, meskipun tercatat dalam sejarah bahwa ia
jauh lebih tertarik kepada dunia melukis. Ayahnya kemudian menyerah pada keinginan
Rembrandt, yang kemudian mengirimkannya untuk magang kepada pelukis sejarah
terkenal Leiden, Jacob van Swanenburgh. Setelah lepas dari kewajiban magang
bersama Pieter Lastman di Amsterdam, Rembrandt membuka studio di Leiden, yang
didirikan dan digunakannya bersama Jan Lievens. Pada tahun 1627, Rembrandt
mulai menerima murid, salah satunya Gerrit Dou.
Semenjak Tahun 1631, Rembrandt telah mendapat reputasi yang
baik dari penugasannya sebagai pelukis potret tokoh-tokoh di Amsterdam.
Selanjutnya, ia kemudian pindah ke sana dan tinggal di rumah penyalur lukisan,
Hendrick van Uylenburgh.
Kepindahan ini kemudian berlanjut dengan perkawinannya
dengan cucu jauh Hendrik, Saskia van Uylenburg pada 1634.Pernikahan ini
terlihat jelas atas alasan cinta. Meskipun ayah Saskia dulunya adalah
burgemeester (gubernur) Leeuwarden, Saskia pada masa itu telah menjadi yatim
piatu dan tidak dalam keadaan berlimpah harta. Saskia tinggal bersama kakaknya
di Frisia dan tidak memiliki banyak koneksi di Amsterdam untuk mendukung karier
Rembrandt.
Pada Tahun 1639, Rembrandt and Saskia pindah ke sebuah rumah
kecil di Jodenbreestraat di sebuah perkampungan Yahudi (Saat ini menjadi
Rembrandt House Museum). Meskipun hidup sejahtera, keluarganya menghadapi
cobaan. Tiga anaknya meninggal saat lahir. Hanya anak keempat, Titus yang lahir
1641, yang bisa hidup hingga dewasa. Saskia meninggal 1642 sesaat setelah
kelahiran Titus kemungkinan akibat TBC.
"Portrait of Saskia" by Rembrandt
Istri Rembrandt yang pertama
Akhir Tahun 1640-an,
posisi Saskia sebagai istri digantikan oleh Hendrickje Stoffels, yang
sebelumnya bekerja sebagai pelayan rumah tangga Rembrandt. Pada Tahun 1654
mereka mendapat seorang anak perempuan Cornelia, yang membuat Hendrickje
divonis oleh Reformed church Belanda untuk menjalani status "hidup dalam
dosa". Rembrandt tidak hadir dalam persidangan ini karena ia bukan anggota
gereja ini.
Rembrandt hidup boros, termasuk dengan membeli banyak karya
seni, khususnya cetakan, (kebanyakan digunakan sebagai referensi lukisannya),
dan barang-barang antik, yang kemungkinan besar menjadi alasan kebangkrutannya
pada 1656. Ia terpaksa menjual rumah dan pindah ke rumah yang lebih sederhana
di Rozengracht. Di sini, Hendrickje dan Titus memulai usaha toko barang seni
hingga akhir riwayatnya. Bagaimanapun, reputasi Rembrandt tidak tenggelam pada
masa ini karena ia masih mendapat penugasan untuk lukisan-lukisan sejarah yang
besar untuk balai kota yang baru.
Rembrandt hidup terpisah dengan Hendrickje dan Titus. Pada
akhir riwayat, hanya Cornelia yang ada di sampingnya. Hidup terpisah dengan
anak lelakinya membuatnya terpukul berat dan akhirnya meninggal pada 4 Oktober 1669 di Amsterdam dan dikubur tanpa tanda atau
upacara apapun di Westerkerk.
Salah satu kutipannya yang masih tercatat hingga kini
mengenai pencapaiannya dalam seni rupa adalah "pergerakan yang terhebat
dan alami", (diterjemahkan dari frasa Belanda die meeste ende di
naetuereelste beweechgelickheijt), dalam sebuah surat yang ditulis untuk
koleganya. Tidak begitu diketahui dengan jelas maksud pergerakan di sini,
apakah mengacu kepada objek yang dilukisnya atau emosi orang yang menikmati
lukisannya.
Secara keseluruhan, Rembrandt telah menghasilkan 600
lukisan, 300 sketsa, dan 2000 gambar. Kebanyakan berupa self potrait, yang
memberikan gambaran sangat jelas mengenai Rembrandt yang sebenarnya, baik dari
segi emosi maupun penampilan.
Teknik yang dipakai kebanyakan adalah chiaroscuro, yang
memberikan kontras yang cukup jelas antara bayangan dan pantulan cahaya dengan
gradasi yang halus, sekaligus memberikan efek dramatis kepada pemirsanya.
Meskipun tetap saja kebanyakan tampil dengan tema-tema yang formal, karyanya
mendalami aspek-aspek kemanusiaan tanpa membedakan usia maupun kekayaan.
Beberapa anggota keluarganya, seperti istrinya Saskia,
anaknya Titus, dan istri mudanya Hendrickje juga sering tampil di beberapa
bagian lukisan, yang kebanyakan bertema mitologi, biblikal, atau rekaman
sejarah.
"Portrait of Hendrickje at Window" by Rembrandt
Istri Rembrandt yang kedua
Pada periode Leiden (1625-1631) terlihat jelas bahwa
pengaruh Lastman sangat besar. Kebanyakan karyanya berukuran kecil, tetapi
penuh detail. Kebanyakan temanya religius dan allegoris.
Pada periode Amsterdam (1632-1636), Rembrandt mulai
menggunakan kanvas besar, warna-warna kuat, dan menciptakan suasana dramatis.
Rembrandt juga banyak menghasilkan lukisan potret. Lukisan-lukisan lain memakai
tema biblical and mitologis.
Akhir Tahun 1630, Rembrandt banyak menciptakan lukisan
pemandangan dan beberapa sketsa bertema alam. Pada periode ini, pemandangan
yang diperlihatkan banyak dipengaruhi fenomena alam, seperti pohon yang
tersambar petir atau langit biru ditutupi awan kelam.
Sejak Tahun 1640, karyanya mulai mengarah lebih tragis,
memperlihatkan kejadian-kejadian yang menimpa keluarganya. Aspek teknis yang
biasanya kuat tertutupi oleh ekspresi yang dalam. Tema biblikal lebih sering
muncul dari Perjanjian baru. Ukurannya kembali mengecil. Sebagai pengecualian
The Night Watch (Jaga Malam), karyanya yang paling besar dalam ukuran,
Pemandangan lebih sering muncul dalam karya sketsa dari pada lukisan.
Pada era tahun 1650-an, gaya Rembrandt kembali berubah. Karya
lukisan menjadi lebih banyak, warnanya lebih kaya dan goresan kuas lebih kuat.
Dari gejala ini terlihat bahwa Rembrandt berusaha menjauh dari karya-karya
sebelumnya dan trend pada masa itu. Tema biblikal masih sering terlihat, tetapi
penekananya tidak lagi dalam suasana ramai, tetapi lebih mengarah kepada
pengamatan seperti di dalam objek-objek lukisan potretnya.
Pada tahun terakhirnya, Rembrandt membuat banyak lukisan
dirinya yang terkenal, yang memperlihatkan banyak gurat kesedihan dan
kelelahan. Rembrandt adalah pelukis
Belanda yang merupakan salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa.
Rembrandt dikenal dengan keahliannya memanipulasi ekspos cahaya terhadap objek
sehingga memberikan efek tertentu di dalam lukisan. Rembrandt juga sering membuat
karya-karya grafis dan gambar. Kontribusinya yang besar terhadap seni rupa
terjadi pada era keemasan Belanda sekitar abad 17.
Sumber Wikipedia
Posting by JAVADESINDO Art Gallery
terima kasih atas informasix kang
ReplyDeletesalam by:Photoshop
sama-sama, smoga artikel "dunia lukisan" dari kami memberikan manfaat
ReplyDelete