7.21.2016

>> POTONGAN TELINGA VAN GOGH TERNYATA DIBERIKAN KEPADA SEORANG PUTRI PETANI

Sebuah temuan jurnal The Art Newspaper mengungkap fakta bahwa Vincent Van Gogh memberikan potongan telinganya kepada seorang perempuan muda bernama Gabrielle Berlatier. Nama lengkap perempuan itu sebelumnya tidak disebutkan penulis Bernadette Murphy dalam buku terbaru tentang sang pelukis tersebut yang berjudul Van Gogh's Ear: The True Story yang diterbitkan pekan lalu.

Pasalnya, Murphy mengaku sudah berjanji kepada keturunan perempuan tersebut untuk menjaga kerahasiaan namanya.

Namun, setelah buku itu terbit, The Art Newspaper menindaklanjuti rincian dalam buku itu dan menemukan nama lengkap perempuan desa itu. Dia adalah putri seorang petani yang dikisahkan, dalam catatan Institut Pasteur di Paris, tempat Van Gogh dirawat akibat rabies setelah digigit anjing.

Martin Bailey, yang menulis itu dalam The Art Newspaper, mengatakan terungkapnya nama perempuan itu dianggap sebagai pemecahan "salah satu misteri yang melibatkan Van Gogh".

Buku Van Gogh's Ear: The True Story mengungkap fakta bahwa Van Gogh mengiris seluruh bagian telinganya, bukan hanya memotong bagian cupingnya saja.  Van Gogh disebutkan 'menghadiahkan' potongan telinga itu kepada Gabrielle dengan tulisan, "Jaga benda ini dengan hati-hati."

Berdasarkan penelitian terbaru, Gabrielle bekerja sebagai pembantu di rumah-rumah bordil saat dia 'dihadiahi' potongan telinga Van Gogh itu. The Art Newspaper juga menunjukkan bahwa Gabrielle juga mungkin bekerja sebagai tukang bersih-bersih di Cafe de la Gare, yang dikelola dua teman Van Gogh. Sang pelukis juga diketahui sempat tinggal di tempat itu selama beberapa bulan.

Hal ini, sebut artikel itu, kemungkinan membangkitkan rasa ingin tahu bahwa wanita itu adalah seseorang yang sering Van Gogh temui. Nama Gabrielle kemungkinan telah disebut dalam sebuah artikel pada 1936. Dalam artikel itu disebut Gabrielle ditanyai polisi yang dipanggil ke rumah bordil di Arles, tempat Van Gogh memotong telinganya pada 1888.

Namun sejumlah laporan dalam surat kabar saat itu menyebut nama Rachel, yang kemungkinan merupakan nama julukan perempuan itu. Pelukis itu mengiris telinganya karena menderita depresi berat dan sehari kemudian dibawa polisi ke rumah sakit. Setelah peristiwa itu, pelukis terkenal ini meninggal Dunia pada 1890.
(referensi)

No comments: