1.10.2016

>> LUKISAN REALIS DAN LUKISAN ABSTRAK, 2 SISI YANG BERBEDA

Lukisan realis menyampaikan pesan yang mudah dilihat dan dipahami oleh siapapun, baik masyarakat awam maupun orang seni, sebagaimana obyek yang dilukis dengan jelas dan nyata, tehnik melukis realis membutuhkan skill dan pengalaman jam terbang yang tinggi bagi seorang seniman, karena proporsi, anatomi, ukuran, warna dari hal terkecil harus dilukis secara detail, nyata dan sama dengan obyek aslinya. Ada aturan yang jelas tentang bentuk dan warna dari aliran lukisan realis ataupun naturalis.

Adu kehebatan - Lukisan karya Heno Airlangga, berjudul Adu Kehebatan, dibuat tahun 2015

Lukisan realis atau naturalis membutuhkan waktu yang lama dalam proses berkarya membuat satu buah lukisan, bisa berhari-hari, berminggu- minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, tergantung ukuran lukisan, kerumitan obyek dan mood dari pelukis.

Sebuah karya lukisan realis akan semakin berbobot jika memiliki 2 hal, pertama tehnik penguasaan melukis realis yang sempurna dan kedua tema lukisan yang dilukis memiliki makna atau pesan yang ingin disampaikan pelukis. Jika kedua hal ini ada dalam sebuah karya lukisan realis/ naturalis, maka lukisan ini masuk dalam kategori lukisan berkualitas tinggi, entah siapapun pelukis nya.

Lukisan Abstrak menyampaikan pesan secara tersembunyi, dalam bentuk lukisan bebas dan tidak beraturan, obyek lukisan pun tidak jelas, hanya orang seni, ahli seni dan sang pelukis sendiri yang bisa membaca makna dari lukisan abstrak tersebut.

Lukisan abstrak tidak memiliki aturan tentang proporsional, ukuran, warna, dan kemiripan sebagaimana lukisan realis atau naturalis. Sang seniman membuat karya lukisan abstrak memiliki maksud atau pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat, bagi masyarakat yang tidak mengetahui makna dari sebuah lukisan abstrak bisa langsung bertanya kepada sang pelukisnya.
Lukisan abstrak dibuat secara spontan, biasanya saat sang pelukis menemukan ide, saat itu pula ia akan beraksi untuk membuat karya sebagaimana ide yang terlintas di jiwanya saat itu, dan  waktu yang diperlukisan untuk membuat sebuah karya lukisan abstrak sangat singkat, mulai dari hitungan menit hingga jam saja.

Karya seni lukis realis atau naturalis umum nya lebih menonjolkan tehnik atau keahlian dalam melukiskan obyek - obyek yang dilukis, semakin halus lukisan dan terlihat nyata seperti obyek aslinya maka akan semakin dihargai lukisan tersebut dan cepat terjual.

Lukisan karya Mark Rothko’s berjudul “No. 10,” dibuat tahun 1958

Sedangkan lukisan abstrak lebih menonjolkan makna atau pesan yang ingin disampaikan oleh sang seniman, yang keluar dari dalam jiwanya. Penikmat lukisan abstrak adalah orang yang mengerti tentang seni dan lebih terbatas, namun harga dari sebuah lukisan abstrak tidak ternilai harganya, mulai dari puluhan juta, ratusan juta, miliaran hingga triliunan, sebagimana lukisan-lukisan abstrak yang memecahkan rekor dunia sebagai karya seni termahal di Dunia, seperti lukisan karya Mark Rothko yang berjudul “No. 10,” dibuat tahun 1958 yang laku terjual disebuah pelelangan senilai US $ 81,925,000 ( Rp. 1.117.457.000.000;).

Penulis: Heno Airlangga
( Seorang kurator lukisan, pengamat lukisan dan pelukis master )