8.31.2015

>> INILAH LUKISAN ABSTRAK TERMAHAL DI DUNIA


" No. 5, 1948 " lukisan karya Jackson Pollock yang dilukis pada tahun 1948

Siapa yang tidak menyangka kalau karya lukisan milik Paul Jackson Pollock dengan judul No. 5, 1948 ini merupakan salah satu karya lukisan abstrak termahal di dunia. Jackson Pollock adalah seorang pelukis Amerika Serikat yang cukup berpengaruh dan merupakan tokoh utama dalam gerakan abstrak ekspresionis.

Lukisan Abstrak No. 5, 1948, memiliki karakter tampilan lukisan yang simpel dan sederhana ini, pernah terjual dengan harga 140 juta dollar ditahun 2006 kepada David Martinez, yang sebelumnya dimiliki oleh seorang produser film bernama David Geffen.

Lukisan ini dilukis Jackson Pollock pada tahun 1948. Dan kini harga lukisan tersebut sudah naik menjadi 148,1 juta dollar sehingga menambah jumlah karya lukisan termahal di dunia.


Posting by JAVADESINDO  Art Gallery
Galerli online khusus lukisan berkelas

8.30.2015

>> LUKISAN BERTEMA TENTANG SEBUAH SEMANGAT KEBANGSAAN


" Bangkit Indonesia ku  " karya Heno Airlangga, ukuran 96cm x 59cm, cat acrylic diatas canvas, tahun karya 2015

Koleksi lukisan bertema kebangsaan karya pelukis master Heno Airlangga, mengandung makna akan sebuah perjuangan suatu bangsa dalam menghadapi berbagai permasalahan, baik secara ekonomi, politik dan pertahanan. Hanya bangsa yang memiliki pemikiran untuk maju jauh kedepan, bersama bersatu padu meraih kejayaan.

Meski ditengah situasi krisis apapun, berjuanglah sampai titik darah penghabisan, meski terkoyak dan tercabik, teruslah bangkit Indonesia ku...karena kemenangan adalah milik mereka yang tidak pernah mengenal kata " Menyerah "....
Untuk melihat dan menikmati keindahan karya seni ukisan lain karya pelukis master, silahkan klik disini

8.28.2015

>> LELANG LUKISAN MASTERPIECES KARYA PELUKIS MASTER


" Sepasang Ikan Arowana " karya Heno Airlangga, 142 cm x 97cm, cat acrylic diatas canvas, tahun karya 2015.


Hanya lukisan terbaik dan karya seni terbaik yang disajikan dan dilelang via online, karya-karya pelukis master terkenal.
Miliki dan koleksi lukisan-lukisan karya pelukis master Heno Airlangga, lukisan berkualitas tinggi dan berkelas untuk koleksi seni kebanggaan dan hiasan dekorasi interior ruangan mewah.

Memiliki dan mengkoleksi lukisan karya pelukis bertalenta seni tinggi adalah sebuah kebanggaan, karya lukisanya juga bisa sebagai investasi seni jangka panjang, lukisan dilengkapi sertifikat keaslian lukisan yang ditanda tangani oleh pelukis langsung, untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi Galeri online pelukis untuk melihat dan menikmati keindahan karya-karya lukisanya, klik disini.

8.25.2015

>> PILIHAN LUKISAN UNTUK KOLEKSI SENI BERKELAS KARYA PELUKIS MASTER


Judul: Mekar menyapa alam, karya Heno Airlangga, ukuran 70cm x 97cm, media c at acrylic diatas canvas, tahun 2015.


Lukisan karya pelukis master Heno Airlangga bisa menjadi salah satu referensi terbaik untuk anda yang ingin memiliki dan mengkoleksi lukisan berkelas dan berkualitas tinggi, juga sebagai investasi seni.
Menyajikan lukisan halus, indah dan menarik dengan beragam tema flora dan fauna yang bisa anda pilih sesuai keinginan, setiap lukisan dilengkapi sertifikat keaslian lukisan dari pelukis langsung, sehingga memberikan kenyamanan dan kemanan bagi anda dalam mengkoleksi lukisan berkelas, silahkan kunjungi Galeri online pelukis untuk melihat dan menikmati keindahan karya-karya lukisanya, klik disini.

8.23.2015

>> 10 LUKISAN PALING TERKENAL DI DUNIA VERSI JAVADESINDO Art Gallery

Daftar 10 lukisan paling terkenal di Dunia versi JAVADESINDO Art Gallery, dinilai berdasarkan paling banyak diliput oleh berbagai media baik elektronik, media online maupun media cetak, paling banyak diperbincangkan, didiskusikan, dan paling banyak ditulis dalam buku atau katalog lukisan maestro Dunia, mereka adalah para pelukis maestro Dunia, diantaranya lukisan karya Leonardo da vinci, Vincent van Gogh, Picasso, Monet, Renoir, Gustav Klimt, Paul Gauguin, Rebrandt, Edgar Degas dan Edvard Munch,berikut daftar peringkat karya lukisanya:



Peringkat 1
" Mona Lisa " by Leonardo da Vinci, 189.5 × 120 cm, oil on poplar wood, 1503 - 1506,  Location: at Louvre Museum, Paris, Perancis.




Peringkat 2
" The Starry Night " by Vincent van Gogh, 73.7 cm × 92.1 cm, Oil on canvas, 1889.
Location at Museum of Modern Art, New York City



Peringkat 3
" Regattas at Argenteuil " by Monet, 48 x 75 cm, oil on canvas, 1872, Location at  d'Orsay Museum, Paris, Perancis.



Peringkat 4
" Dora with cat " by Picasso, 128.3 cm × 95.3 cm, Oil on canvas, 1941.
Private collection



Peringkat 5
" Adele Bloch-Bauer's Portrait " by Gustav Klimt, 140 × 140 cm, oil, silver and gold on canvas, 1907, Location at Neue Galerie New York, USA.




Peringkat 6
" The Ass of Balaam Talking Before Angel " by Rembrandt, 63.2 x 46.5 cm, Oil on panel, 1626.
Location at Museum Cognacq-Jay, Paris - Perancis.



Peringkat 7
" The Scream " by Edvard Munch,  Oil, tempera, and pastel on cardboard, 1894, salah satu dari beberapa versi lukisan The Scream, at The National Gallery, Oslo, Norway




Peringkat 8
" Breton Girls Dancing, Pont-Aven " by paul Gauguin, 73 x 92.7 cm, oil on canvas, 1888, Collection of  Mr. and Mrs. Paul Mellon.



Peringkat 9
" The Ballet Class " by Edgar Degas, 85cm x 75cm , oil on canvas, 11871 - 1874, Location at Museum d'Orsay, Paris, Perancis




Peringkat 10
" Dance at Le Moulin de la Galette " Pierre-Auguste Renoir, 131 × 175 cm, oil on canvas, 1876, Location at Museum d'Orsay, Paris, Perancis



By JAVADESINDO Art Gallery
Spesialis lukisan repro maestro Dunia, klik disni

8.22.2015

>> LUKISAN MATA PALING MENAKJUBKAN


Meskipun model lukisan sederhana, namun sang pelukis ingin menunjukan keahlianya secara super detail pada karya nya ini, hanya sebuah mata, tapi dilukis dengan ketelitian dan detail tingkat tinggi, mulai dari kombinasi warna, pencahayaan dan irama goresan, semuanya menyatu dalam kombinasi yang sempurna, bisa dikatakan inilah lukisan mata paling menakjubkan.

Yang mungkin semakin membuat decak kegum adalah sang seniman pembuat lukisan mata ini adalah seorang pemuda yang masih berusia 20 Tahun, bernama Jose Fergara asal Texas - Amerika, ia hanya berbekal pensil warna dan pulpen jel berhasil membuat lukisan mata dengan detail luar biasa dan hidup, lukisan ini di kerjakan di kertas berukuran A4, untuk mengejar detail yang memungkinkan dengan arsiran media harus menjamin goresan arsiran mewakili gelap terang.


JAVADESINDO Art Gallery
Karya masterpieces pelukis master, klik disini

8.21.2015

>> LEBIH D ARI 7500 LUKISAN ADA DI MUSEUM LOUVRE - PARIS


Salah satu sudut bagian ruangan museum Louvre khusus untuk lukisan

Koleksi lukisan Museum Louvre berjumlah lebih dari 7.500 buah yang berasal dari abad ke-13 Masehi hingga tahun 1848 dan diatur oleh 12 kurator. Hampir dua per tiga dari keseluruhan koleksi merupakan hasil karya pelukis Perancis, dan lebih dari 1.200 karya merupakan hasil pelukis Eropa Utara. Lukisan Italia mendominasi koleksi milik Francis I dan Louis XIV, beberapa lainnya merupakan karya seni yang belum dikembalikan sejak masa Napoleon, dan beberapa lainnya merupakan hasil pembelian. Koleksi milik Francis I, kebanyakan merupakan koleksi yang didapat dari pelukis Italia terkenal seperti Raphael dan Michelangelo. Salah satu lukisan paling terkenal di Dunia " Monalisa " karya Leonardo da Vinci juga berada di museum ini

Setelah Revolusi Perancis, koleksi kerajaan menjadi inti dari Louvre. Ketika stasiun kereta d'Orsay diubah menjadi Musée d'Orsay pada tahun 1986, koleksi museum dibagi, dan hasil karya yang dibuat setelah tahun 1848 dipindahkan ke museum yang baru. Karya seni yang dihasilkan oleh pelukis Perancis dan Eropa Utara diletakkan di sayap Richelieu dan Cour Carrée; sedangkan pelukis Spanyol dan Italia diletakkan pada lantai pertama sayap Denon.
( Sumber )


JAVADESINDO Art Gallery
Lelang lukisan master, klik disini

>> MUSEUM LOUVRE PARIS, MUSEUM SENI TERBESAR DI DUNIA


Louvre pada awalnya dirancang oleh seorang pria Perancis bernama Philip Augustus II pada abad ke-12. Pada awalnya, Louvre dibuat sebagai benteng pertahanan. benteng ini lantas diperluas sedikit demi sedikit hingga menjadi istana tempat bersemayam raja-raja Perancis.

Pada tahun 1682, Louis XIV memutuskan pindah ke Istana Versailles sebagai tempat kediamannya sehingga Louvre berubah fungsi menjadi tempat penyimpanan berbagai koleksi kerajaan, selama Revolusi Prancis, Louvre diubah menjadi museum untuk menyimpan berbagai benda berharga.

Museum ini dibuka pada tanggal 10 Agustus 1793 dengan memamerkan 537 lukisan. Mayoritas karya tersebut diperoleh dari properti gereja dan kerajaan yang disita Pemerintah Perancis. Karena masalah struktural dengan bangunan, museum ditutup pada tahun 1796 hingga 1801. Jumlah koleksi museum meningkat di bawah pemerintahan Napoleon dan museum berganti nama menjadi Musée Napoléon. Setelah kekalahan Napoleon dalam Pertempuran Waterloo, sebagian besar karya-karya yang disita oleh pasukannya kembali ke pemilik asli mereka.



Monalisa, salah satu lukisan paling terkenal di Dunia, berada di Museum Louvre, Paris, Perancis.

Koleksi museum ini ditingkatkan lagi selama pemerintahan Louis XVIII dan Charles X, dan selama masa Imperium Perancis Kedua, museum berhasil memperoleh 20.000 koleksi. Koleksi museum terus bertambah dengan adanya sumbangan dan hadiah yang terus meningkat sejak masa Republik Perancis Ketiga. Pada tahun 2008, koleksi museum dibagi menjadi delapan kelompok besar: Koleksi Mesir kuno, benda purbakala dari Timur Dekat, Yunani, Etruskan, Romawi, Seni Islam, Patung, Seni Dekoratif, Seni Lukis, Cetakan dan Seni Gambar.
Hingga saat ini, terdapat hampir 35.000 objek dari tahun 6000 SM hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas 60.600 meter persegi.

Saat ini, Louvre menjadi salah satu museum terbesar dan paling banyak dikunjungi di dunia. Monalisa, salah satu lukisan paling terkenal karya Leonardo Da Vinci disimpan di dalam museum ini. ( Sumber )


JAVADESINDO Art Gallery
Galeri online khusus lukisan berkelas, klik disini


8.20.2015

>> TERKUAK NYA MISTERI SENYUM MONALISA OLEH PARA AHLI SENI



Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci, ukuran 189.5 × 120 cm, media cat minyak diatas poplar wood, kisaran tahun pembuatan 1503 - 1506,  lukisan ini tersimpan di Museum Louvre, Paris, Perancis.

Mona Lisa, inilah salah satu karya seni yang banyak menyita perhatian dunia. Karya Leonardo da Vinci ini memiliki banyak teka-teki. Selain siapa sebenarnya sosok Mona Lisa, senyum dalam lukisan itu juga menyimpan misteri.

Senyum Mona Lisa memang mengundang tanya. Jika diamati, senyum tipis pada lukisan yang tersimpan di Museum Louvre, Prancis, itu seolah berubah-ubah. Berbagai teori, interpretasi, dan bahkan perdebatan, telah dikemukakan. Namun senyum misterius itu tetap membuat banyak orang penasaran.

Kini, teori baru kembali muncul. Kini giliran para peneliti yang berasal dari Universitas Sheffied Hallam dan Sunderland. Teori baru ini diklaim bisa mengungkap misteri senyuman Mona Lisa secara tuntas.

Dalam studi baru ini, para peneliti mempelajari lukisan La Bella Principessa, karya da Vinci sebelum Mona Lisa. Dalam lukisan yang dibuat akhir abad -15 itu, para peneliti menemukan kecerdikan da Vinci dala memikat orang melalui lukisan.

Menurut para peneliti, dengan teknik pencampuran warna yang mengagumkan, lukisan da Vinci telah memengaruhi visi periferal atau penglihatan tepi kita. Penglihatan periferal adalah penglihatan seseorang di sekeliling benda utama yang dilihat secara fokus.

Dengan teknik pencampuran warna itu, penglihatan kita seolah terkecoh. Bentuk mulut pada lukisan itu seolah-olah berubah, sesuai dengan sudut pandang kita.

Tehnik ini disebut sfumato, bisa dilihat pada lukisan Mona Lisa dan La Bella Principessa. Menurut para peneliti, pelukis lain berusaha menggunakan teknik ini pada beberapa lukisan, namun tak seahli da Vinci.

“Senyum itu menghilang secepat orang yang melihat mencoba untuk ‘mengamatinya’, kami menyebut ilusi visual ini ‘senyum yang tak tertangkap’,” tulis Alessandro Soranzo dan Michelle Newberry, dari Sheffield Hallam University dalam makalah yang dimuat Jurnal Vision Research, sebagaimana dikutip Dream dari Daily Mail, Kamis 20 Agustus 2015.

Untuk memecahkan misteri bagaimana kerja ilusi yang dibuat oleh da Vinci itu, para peneliti mengetes sejumlah relawan untuk melihat lukisan dari kejauhan atau versi kabur. Orang-orang yang mengikuti tes itu sepakat bahwa Mona Lisa dan La Bella Principessa terlihat lebih bahagia bila dilihat dari jauh.

Para peneliti kemudian meminta relawan dalam studi itu melihat versi lukisan yang memiliki guratan hitam di atas mata, mulut, atau yang meliputi keduanya. Pengamatan mata dan mulut ini dimaksudkan agar para peneliti mengetahui apakah perubahan ekspresi itu terjadi pada keduanya atau hanya pada bagian mulut saja.

“Mengingat penguasaan teknik da Vinci, dan penggunaannya dalam Mona Lisa, ini sangat bisa dibayangkan bahwa ambiguitas efeknya memang disengaja,” kata Soranzo.

La Bella Principessa diduga menggambarkan wanita berusia 13 tahun, Bianca Sforza, putri Ludovico Sforza, Duke of Milan, yang akan menikah dengan seorang komandan pasukan Milanese.

Tapi, dia mati beberapa bulan setelah pernikahan, setelah mengalami kehamilan ektopik, menambahkan ketajaman untuk ekspresinya dalam potret dirinya.

Soranzo menambahkan, da Vinci mungkin menerapkan teknik pencampuran warna dalam karyanya sejak 1483. Saat melukis ‘Virgin of the Rocks’.

Michael Pickard, peneliti dari University of Sunderland, turut menulis studi pada 2013 dengan tim yang sama. Dia mengatakan, da Vinci menyadari pergolakan batin pada gadis muda di ambang kewanitaan dan pernikahan.

“Hal ini juga tidak sulit untuk percaya bahwa Leonardo akan melihat di bawah permukaan dan ingin menangkap esensi halus gadis itu, dengan menggunakan teknik itu dia akan dikenal sebagai master melalui Mona Lisa,” kata Pickard.

Sumber

JAVADESINDO Art Gallery
Galerli online khusus lukisan berkelas

>> PELUKIS MAESTRO DUNIA FRANCISCO GOYA BERDAYA KRITISI TAJAM


Di negeri kita, Indonesia, kita mengenal beberapa tokoh pelukis istana. Mulai dari Basuki Abdullah yang di samping menjadi pelukis istana Presiden Soekarno juga pernah sebagai pelukis istana ratu Sirikit di Thailand.

Kemudian ada nama-nama yang lain seperti Dullah dan Lim Wasim yang cukup lama selaku pelukis istana di negeri kita. Tugas mereka selain memelihara dan merawat karya-karya yang dikoleksi istana, juga menciptakan karya-karya baru baik atas keinginannya sendiri maupun oleh order dari "atas", misalkan dari perintah tuan presiden.

Tentu saja, seorang pelukis istana telah diangkat menurut kriteria pilihan secara amat silektif berdasarkan keahliannya. Harus punya observasi dan orientasi yang tekun di seputar pengamanan karya-karya senirupa lingkungan istana. Dan senantiasa loyal alias taat terhadap setiap kehendak "tuan rumah" penghuni istana. Berarti kemapanan status selaku pelukis istana di sisi penguasa nomer satu negara RI, telah dimilikinya.

Sebagai pengganti atau tukaran label seniman bohemian liberal yang bisa semaunya sendiri bebas berekspresi. Bahkan jauh melebihi, ibarat pegawai negeri tetap, yang mungkin dirangkap si seniman. Tanggung jawabnya terdisiplin ketat di bawah aturan istana.

Nah, kali ini kita menengok sebagai pembelajaran, penampilan seorang pelukis istana kaliber dunia yang terkenal dalam sejarah. Sebagai tokoh kontroversial di luar kelaziman tersebut di atas. Sebut nama kepanjangannya Francisco Jose de Goya y Lucientes atau jika disingkat Francisco Goya, tokoh perupa Spanyol yang termasyhur disekitar abad 17-18.

Memang seorang figur seniman besar rata-rata punya prinsif dan karakter yang kuat. Wong namanya seniman besar,manusia terkenal aneh menakjubkan luar biasa. Sejak dalam perut ibunya telah ditakdirkan hidup dengan kebebasan individu yang tak gampang terbeli oleh siapa pun. Seperti misalkan tokoh perupa digdaya Meksiko Diego Rivera. Dengan nyali kokoh tetap bergeming menolak perintah "boss" si pemesan order Rockefeller untuk menghapus potret Lenin dalam karyanya. Walaupun lewat resiko putus kontrak dalam biaya jutaan dollar.

Tapi Goya lebih nekad dan berani lagi menurut konteks zamannya. Tatkala selaku pelukis istana yang dihormati karena kewibawaannya. Ternyata lewat kepekaan atas nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang dianutnya sebagai pegangan hidup. Ia dengan menggunakan kuas penggores kanvas dan etsanya, mengkritisi dengan tajam tingkah polah kemesuman, keserakahan dan tindak korupsi sang raja bersama keluarga dan kerabatnya yang menghuni seputar istana.

Francisco Goya lahir di Fuendetodos Aragon, tanggal 30 Maret 1746. Tahun 1773 ia menikah dengan Josefa dari keluarga Francisco Bayeu, yang kelak mendorong Goya dengan kepiawaian bakat senirupanya yang luar biasa, masuk Royal Academy of Fine Art. Sebagai cikal bakal mengawali jejak langkahnya menapak tangga istana Carlos (Charles) III selaku pelukis istana.

Di bawah kekuasaan raja Carlos III inilah merupakan musim semi masa kejayaan Goya di awal kariernya berperan menjadi pelukis kesenangan raja. Sehingga dengan rasa gembira dan hati cerah-ceria ia berkarya sebebasnya penuh inovasi dan inspirasi yang segar dan kaya. Di masa periode awal ini, lahir pelbagai karya-karya Goya yang kebanyakan bernuansa kemewahan aristokratis. Juga tentang kemegahan penguasa monarkhi Spanyol dengan tampangnya yang gagah dan arogan. Permaisuri dan nyonya penjabat istana bersama keluarganya dengan berbagai pose dan gaya. Semua dilukiskan Goya dengan modal tehnik realisme barok dan sentuhan akademis yang piawai. Melalui potret-potret figur di atas kanvasnya yang cukup mengagumkan bagi si pemesannya.

Maka pada kesempatan inilah Francisco Goya menghasilkan karya nude "Princess Alba" yang terkenal dalam sejarah itu. Suatu penampilan potret telanjang dari seorang ratu keluarga kerajaan yang berpose sebagai "model" sedang berbaring, baik dalam posisi nude maupun diliputi pakaian penutup tubuh. Anda bisa membuktikan sendiri jika menyaksikan lukisan nude Goya ini, di antara karya hasil imajinasi seni dan pornografi. Karya seni yang membedakan dengan pornografi tergantung dari pendekatan dan pengkhayatan niat seniman terhadap model nudenya. Dalam melukiskan nuansa kekaguman atas keindahan sosok tubuh manusia selaku mahluk alam "ciptaan Tuhan", tentu aura pesonanya sangat berbeda dengan hasil karya porno yang vulgar.

Selain karya-karya potret figur, selama periode ini Goya tak lupa mengangkat tema-tema tentang kehidupan rakyat Spanyol lewat banyak lukisan-lukisan taferilnya yang meriah. Keramaian carnaval, pesta-pesta rakyat dan pertunjukan tradisional adu matador dengan banteng-banteng yang ganas. Pemandangan (landscape ) alam Spanyol dengan panorama kawasan "andalusia" nya yang kemudian pernah didendangkan oleh puisi penyair Lorca dengan indah. Tak luput dari tangkapan sapuan "brush-stroke" kwas dan paletnya Goya yang berkelebat secara sangat produktif.

Setelah musim semi dari masa kejayaan Goya yang cerah ceria berlalu, maka pada gilirannya tibalah masa suram Goya.  Bahkan lebih kelam dan pekat oleh warna-warna gelap yang menggelimangi kanvas lukisan-lukisannya. Perubahan yang tragis itu terjadi dengan pergantian kekuasaan di istana kerajaan dengan naik tahtanya Carlos (Charles) IV. Raja yang baru ini sangat bertolak belakang dengan Carlos III selaku penguasa terdahulu yang telah digantikan.

Dibawah kerajaan Carlos IV yang zalim dan korup, pelukis Francisco Goya yang berjiwa republiken semakin mematangkan pemikiran politis dalam dirinya selaku seorang pelukis istana yang masih terpercaya. Dimana sesungguhnya ia menjadi pejuang pembela kebenaran dan keadilan yang beroposisi secara diam-diam. Bagaikan duri yang runcing bersarang tersembunyi di tubuh istana kerajaan Carlos IV yang kacau balau. Penuh kemesuman, keserakahan korupsi, dan mabok keasyikan hidup berfoya-foya dengan kemewahan yang amat memuakkan.

Pada tahun 1799 muncullah kemudian seperangkat karya-karya sketsa Goya dengan judul "Los Caprichos" secara eksplosif mengungkapkan alias menelanjangi kebobrokan istana kerajaan Carlos IV. Dengan gaya karikatural sketsa-sketsa Goya telah dipenuhi muatan daya kritisi panah-panah satiristik atau sindiran tajam tanpa terlepas dari humor-humor getir yang keji dan menjijikkan. Nuansa perang melawan ketidakadilan dan penindasan yang dilakukan Goya melalui senjata karya senirupanya, bukan berarti tanpa ancaman bahaya. Justru karena kedudukannya selaku pelukis istana yang tenar, sering kali ia terselamatkan dari ancaman pengadilan dan tuntutan pidana. Tapi, tentu saja tak bisa diabaikan atas kelihaiannya sendiri dalam peran memainkan siasat berpolitik. Di antara statusnya selaku pelukis istana dengan tingkah laku dan jejak langkahnya sebagai seniman pejuang pembela kebenaran dan keadilan.

Semula Francisco Goya yang berpolitik selaku kaum republiken bersikap mendukung, tatkala Napoleon Bonaparte dari Perancis menginvasi Spanyol pada tahun 1808. Dengan alasan, pada awalnya Goya dapat berharap kedatangan Perancis mungkin dapat membantu perubahan reformasi atas kebobrokan kerajaan Spanyol yang telah semakin parah. Namun, ternyata Perancis melakukan pendudukan selaku penjajah yang sangat kejam menindas rakyat Spanyol. Dengan demikian, Goya kembali angkat senjata senirupanya untuk melawan penjajahan Perancis. Betapapun ia masih dimanfaatkan selaku pelukis istana. Ketika Joseph Bonaparte yang diangkat mewakili saudaranya Napoleon Bonaparte, menunjuk Ferdinand VII sebagai penguasa perpanjangan tangan dari koloninya. Bukti perjuangannya membela tanah air dalam perlawanannya terhadap penjajahan Perancis, telah dinyatakan Goya lewat karya etsa dan lukisan kanvasnya "Los Disparates." Yang mengandung muatan kritik sosial yang tajam atas penindasan penjajah Perancis terhadap rakyat Spanyol yang banyak menderita korban kematian, kelaparan dan kebodohan.

Begitu pula pada tahun 1814 Francisco Goya telah menciptakan karyanya yang gigantik "Pembantaian May 1808" (The Third of May) tentang kekejaman pasukan penjajah mengeksekusi para pejuang rakyat Spanyol. Karya Goya yang satu ini, dari segi nafas dan semangatnya, tak ada bedanya dengan "Guernica" Pablo Picasso, atau "Gugurnya seorang martir Revolusi" Diego Rivera dan "Peristiwa Djengkol"nya Amrus Natalsya. Kehadiran ketiga mereka dalam sejarah, laksana  kekuatan trisula, mewakili tiga benua dari era yang berbeda. Mereka dipersatukan secara sinergis melekat sebagai ujung tombak untuk menentang kekerasan,penindasan, ketidak-adilan, tirani, despotisme, militerisme dan fasisme di dunia.

Usia senja Francisco Goya banyak dihabiskan selama masa pengasingannya di Bordeaux (Perancis) sambil menghasilkan karya-karya kenangannya
atas tanah airnya yang amat dicintainya Spanyol. Hingga disana itu pula ia akhirnya wafat pada tanggal 16 April 1828.

Biografi dan lukisan Francisco de Goya

Sumber


JAVADESINDO Art Gallery
Lelang karya pelukis master


8.18.2015

>> MESKI BELAJAR SECARA OTODIDAK, HASIL LUKISANYA SANGAT MENGAGUMKAN


Lahir di Worcester, Massachusetts, Amerika pada tahun 1951, Larry Preston menghabiskan masa remajanya di Museum Seni Worcester, melihat koleksi lukisan museum bergaya Flemish tentang alam benda dan pemandangan alam. Menjadikan Larry Preston terinspirasi untuk mencoba dan meniru gaya lukisan tersebut. Tehnik - tehnik dalam melukis sepenuhnya ia pelajari secara otodidak, selama bertahun - tahun ia terus belajar dan karya-karya lukisanya terus berkembang hingga menjadi sempurna sebagai karya lukisanya sebagai berikut, detail, halus dan sangat nyata.








































JAVADESINDO Art Gallery
Galeri online khusus lukisan berkelas, klik disini

8.16.2015

>> KARYA SENI INI SERING MENIMBULKAN PERDEBATAN ANTARA PHOTO ATAU LUKISAN

Sepintas ataupun dilihat secara detail dan teliti, sebagaian besar orang, baik yang ahli seni ataupun orang awam akan berpikir bahwa ini adalah photo, juga sering terjadi perdebatan di dunia maya antara mereka yang berpikir ini photo dan yang berpikir ini adalah lukisan.

Percaya atau tidak percaya, sebenarnya gambar-gambar ini adalah asli lukisan tangan karya seorang pelukis asal Perancis bernama Louis Treserras kelahiran tahun 1958, keahlianya dalam melukis obyek hyper realist sangat mengagumkan, begitu detail, begitu halus dan begitu nyata, hingga hal terkecil dalam lukisan tidak luput dari pengerjaan yang begitu sempurna.

Hampir semua lukisan karya Louis Treserras bertema model wanita, dia memotret model - model wanita yang kemudian dijadikanya sebagai model untuk dilukis.
Hasil pemotretan model Louis Treserras yang akan dijadikan model lukisan terlihat profesional, itu sebabnya ia juga dijuluki sebagai seorang fotografer profesional, meskipun Louis Treserras tidak menyadarinya.
Berikut lukisan-lukisan karya Louis Treserras tersebut:

































































Louis Treserras dan model dalam studio seni nya



Posting by JAVADESINDO Art Gallery
Galeri online khusus lukisan berkkualitas tinggi, klik disini.