9.29.2014

>> Lukisan Hyper realis VS Abstrak

Dalam Dunia seni lukis ada 2 aliran yang saling bertolak belakang, bertolak belakang dalam hal tehnik pembuatan karya lukisan dan dalam proses visualisasi karya diatas canvas. Adalah karya lukisan beraliran hyper realis dan abstrak.

Pembahasan pertama adalah lukisan beraliran hyper realis, aliran lukisan ini berciri khas obyek lukisan yang sangat nyata dan detail hampir sama dengan obyek/ model yang dilukis, sehingga tidak bisa dibedakan antara photo dan lukisan, sebagai contoh saat melukis wajah manusia akan terlihat sangat detail sekali, kerutan wajah, pori – pori kulit, tahi lalat, helai rambut, semua akan dilukis dengan sangat detail, hasil lukisan pun akan terlihat sangat nyata dan hidup.

Aliran lukisan hyper realis hal utama yang harus dimiliki oleh seorang pelukis adalah skill dan kesabaran serta didukung stamina phisik yang kuat sehat , karena pembuatan lukisan hyper realis memerlukan waktu yang lama, bisa berminggu-minggu dan bahkan bisa berbulan-bulan, tergantung tingkat kerumitan obyek dan ukuran lukisan. Untuk phisik, kesehatan mata harus benar – benar terjaga normal, dan kondisi otak juga harus terjaga normal, karena pembuatan lukisan hyper realis memerlukan banyak waktu, fokus pikiran dan fokus mata tingkat tinggi. Maka koleksi lukisan yang dibuat oleh pelukis hiper realis profesional tidak banyak dan hanya terbatas jumlah nya, 12 lukisan ukuran besar per tahun adalah maksimal.

Dan sebuah fenomena yang menarik, hampir semua pelukis menekuni aliran hyper realis pada saat usia produktif antara 20 – 50 tahun, saat  memasuki usia senja phisik mereka tidak memungkinkan untuk terus memaksa berkarya dalam tingkat skill dan fokus yang tinggi, juga emosi kejenuhan, sehingga umunya bermetamorfosa kedalam aliran lukisan baru yang bersifat ekspresif dan spontanitas seperti  contoh aliran lukisan absrak atau ekpresionis, mengapa mereka memilih aliran lukisan ini? Temukan jawabanya pada penjelasan dibawah ini.

Lukisan beraliran abstrak/ ekspresionis, lukisan ini juga bisa disebut lukisan jiwa, karena hasil lukisan nya  adalah hasil transformasi emosi langsung dari diri sang pelukis, tercipta dari kombinasi perasaan yang dia alami, sehingga secara kasat mata dari hasil lukisan bisa dilihat dan dirasakan oleh orang lain akan sesuatu hal yang sedang dirasakan atau ingin diungkapkan oleh sang pelukis.

Aliran lukisan abstrak/ ekspresionis tidak memiliki metode khusus dalam hal tehnik, jadi bebas dalam mengekspresikan tehnik yang ingin dipakai, bisa menggunakan kuas, pisau palet, pelototan cat dari tube nya langsung, sapuan tangan langsung, cipratan cat atau kombinasi dari berbagai tehnik yang ada. Lukisan ini dalam proses pembuatanya bersifat spontanitas dan hanya membutuhkan waktu singkat, bisa dalam hitungan menit dan jam saja, paling lama dalam hitungan hari.

Lukisan abstrak/ ekspresionis tidak melukiskan obyek yang dilukis sama dengan obyek atau model nyata, tidak memerlukan detail obyek yang sama persis dengan model, bahkan bentuknya sulit dikenali dari obyek aslianya, karena tidak membutuhkan aturan baku seperti bentuk proposional, sehingga tidak memerlukan skill dan fokus  phisik yang tinggi dalam berkarya, yang diperlukan adalah tersambungnya antara jiwa dan pikiran yang kemudian divisualisasikan diatas media canvas.

Pelukis aliran abstrak / ekspresionis bisa membuat karya lukisan pribadi hingga ribuan lukisan selama hidupnya, sebagaimana pelukis maestro Affandi yang telah membuat lukisan abstrak lebih dari 2000 lukisan semasa hidupnya sebagai seorang pelukis.


Author by Heno Airlangga
JAVADESINDO Art Gallery