1.29.2014

>> KISAH TRAGIS PERJALANAN WAKTU LUKISAN MONALISA


Keindahan senyum nan lembut  Mona Lisa abadi di atas canvas lukisan cat minyak. Sorot matanya yang lembut namun tajam, seolah menatap setiap pengunjung dengan misterius. Mona Lisa adalah salah satu karya lukisan besar (Masterpiece) Leonardo da Vinci, seorang seniman, sastrawan dan filosof,  yang dikenal di seluruh dunia berkat karya lukisanya berjudul “Mona Lisa”.

Entah berapa kali telinga telah mendengar tentang Mona Lisa, tapi tahukah bagaimana keadaan lukisan itu sekarang? Lukisan asli Mona Lisa kini tinggal di Musée du Louvre di Paris, museum terluas di dunia, namun "hidupnya" tak pernah tenteram. Karya seni yang lahir pada abad ke-16 itu, sering menerima perlakuan kasar dari pengunjung museum.

Aksi vandalisme pertama terjadi pada 1956, bagian bawah lukisan rusak berat usai disiram cairan asam oleh pengunjung. Pada 30 Desember di tahun yang sama, seorang pemuda bernama Ugo Bolivia Ungaza Villegas, melemparkan batu ke arah lukisan. Ini mengakibatkan bagian siku kiri Mona Lisa rusak, kemudian harus dilukis kembali.

Sejak itu, pengelola museum mengerahkan banyak cara untuk melindungi lukisan Mona Lisa. Tangan-tangan pengunjung kini tak bisa menyentuhnya. Ada pagar kaca yang mengantisipasi dari serangan baru, juga alarm keamanan. Tapi apakah penderitaan lukisan berakhir?

Ternyata belum. Ketika lukisan dipamerkan di Tokyo pada April 1974, seorang wanita cacat menyemprotkan cat merah pada lukisan itu. Ia melakukan ini karena kecewa dengan sebuah kebijakan museum.

Cerita lain bergulir pada 2 Agustus 2009, seorang wanita Rusia tak terima setelah ditolak jadi warga negara Prancis. Ia tak segan melemparkan cangkir yang dibelinya di museum. Seketika kaca pelindung rusak dan menerobos hingga lukisan. Cangkir hancur, tapi kanvas lukisan Mona Lisa masih utuh.


Posting by JAVADESINDO Art Gallery




1.27.2014

>> MENIKMATI LUKISAN BERGERAK DARI ERA RENAISSANCE

Seniman eksperimental Italia dan animator Rino Stefano Tagliafierro menghidupkan lukisan-lukisan klasik ini dalam bentuk animasi GIF. Dengan menggunakan piranti lunak animasi Adobe After Effects, Tagliafierro memodifikasi lukisan-lukisan dari era Renaissance dan memberi kesan seolah gambar-gambar ini bergerak, diantara lukisan yang menjadi eksperimen adalah karya William Adolphe Bourguereau, John William Godward, Guido Reni, Luis Ricardo Falero, James Sant, Marcus Stone, Pierre Auguste Cot, Michelangelo Merisi da Caravaggio dan Pieter Claesz.

Berikut keindahan lukisan klasik dalam animasi GIF.


Posting by JAVADESINDO Art Gallery




 'Contemplatio' by John William Godward




'Davide e Golia' by Guido Reni




'Faust's Dream' by Luis Ricardo Falero




'Frau und Tochter'by James Sant




'L'Amour et Psych' by William Adolphe Bourguereau




'L'Innocence' by William Adolphe Bourguereau




'Le Baiser' by William Adolphe Bourguereau




 'Love's Daydream End' by Marcus Stone




'Two Sisters' by William Adolphe Bourguereau




'Nature's Fan Girl with a Child' by William Adolphe Bourguereau




'Not too Much to Carry' by William Adolphe Bourguereau




'Portrait Of Young Woman' by Pierre Auguste Cot




'San Giovanni Battista' by Michelangelo Merisi da Caravaggio




'Sewing' by William Adolphe Bourguereau




'Song of the Angels' by William Adolphe Bourguereau




'The Difficult Lesson' by William Adolphe Bourguereau




'The Nut Gatherer' by William Adolphe Bourguereau




'The Youth of Bacchus' by William Adolphe Bourguereau




'Vanitas' by Pieter Claesz