7.07.2013

>> "BELTRACCHI" SANG PEMALSU LUKISAN SENILAI 200 MILIAR

Banyak orang yang ingin melihat apa yang ada di dalam kepala Beltracchi. Mereka adalah para kolektor, pemilik galeri, penilai dan pejabat museum yang tertipu dengan pemalsuan yang ia lakukan. Kemudian ada penyelidik dari Kantor Penyelidik Kriminal  Negara Bagian Berlin yang memburunya. Namun Beltracchi menolak untuk berbicara. Ada juga para pecinta seni yang mengagumi forger yang mirip hippie ini. Dia menarik perhatian dunia seni. Dan dengan berbuat demikian telah mengekspose sebuah sistem di mana uang jutaan dibayarkan untuk lukisan-lukisan yang keasliannya sangat sulit untuk ditentukan. Sebuah sistem yang membuat ketidakpastian tentang mana karya seni yang layak bernilai tinggi dan yang tidak bernilai sama sekali, dan bahkan kita menjadi tidak tahu sama sekali apakah seni itu.

Pertemuan dengan Beltracchi dan istrinya Helene berlokasi di pinggiran kota di selatan Cologne, di rumah pengacara Reinhard Birkenstock, yang menghadap ke padang rumput di sepanjang Sungai Rhine. Pada akhir Oktober, pengadilan Cologne menjatuhkan hukuman penjara kepada pasangan ini selama masing-masing enam tahun dan empat tahun. Para penyidik, para ahli dalam pemalsuan seni, sudah berkonsentrasi penuh pada 55 lukisan yang meragukan yang telah muncul di pasar seni sejak awal 1990-an.

Akhirnya, pengadilan mengkasuskan 14 lukisan yang diduga menghasilkan Rp. 200 Milyar untuk pasangan ini. Total kerugian, dihitung berdasarkan seluruh penjualan berantai dari karya-karya tersebut, sebesar € 34 juta. Jika hakim tidak menyetujui kesepakatan dengan pengacara, pengadilan harus membuktikan sendiri apakah lukisan tersebut dikerjakan oleh Beltracchi, sebuah tugas yang sulit mengingat kurangnya bukti langsung. Perjanjian tersebut juga meminta Beltracchi untuk membuat pengakuan secara mendetail sebelum ke pengadilan.

Kasus Beltracchi adalah skandal pemalsuan karya seni terbesar di era setelah perang. Baik dari segi ruang lingkup dan kesempurnaan karya, maupun bagaimana lukisan-lukisan tersebut dipasarkan. Karya-karya palsu tersebut dijual sebagai lukisan klasik modern karya Max Ernst, Fernand Léger, Heinrich Campendonk, André Derain, Max Pechstein, kebanyakan artist tersebut berasal dari kalangan ekspresionis Perancis dan Jerman. Selama dua hari wawancara, Beltracchi mengatakan beberapa kali bahwa ia telah memalsukan lukisan karya lebih dari 50 seniman, walaupun ia tidak bersedia menyebutkan jumlah pastinya. Menurut hukum pidana Jerman, kasus-kasus penipuan serius masuk di bawah undang-undang pembatasan setelah 10 tahun, tetapi pihak yang dirugikan dapat mengajukan gugatan perdata yang berkaitan dengan kasus di masa lalu.

Prinsip Beltracchi bukanlah untuk meniru lukisan-lukisan Ekspresionis, tetapi seperti yang di katakannya, untuk mengisi kekosongan dalam hasil kerja mereka. Entah apakah ia menemukan lukisan dan motif baru, yang mengikat ke spesifik fase kreatif tertentu dalam periode seninya, atau ia menciptakan lukisan yang judulnya terdapat di dalam daftar karya pelukis tertentu tetapi dipercaya sudah hilang dan tidak ada lagi gambarannya.

Beltracchi memiliki semua hal yang harus dimiliki oleh pemalsu “penipu”: pengetahuan tentang sejarah seni dan ilmu pengetahuan, teknik - teknik melukis dan, yang terpenting, bakat seni yang cukup besar. Namun ia juga bertindak seperti penjudi, mengambil keuntungan dari keserakahan panasnya pasar seni. Dia memiliki rasa percaya diri dan keangkuhan seorang pria yang percaya bahwa dirinya jenius - dan ia bisa menjadi salah satu dari itu. Ia percaya bahwa ia memiliki pemahaman yang lebih baik daripada kebanyakan para ahli terhadap karya-karya para seniman yang ia palsukan.

Pada 1980-an Beltracchi dan temannya Otto S.-K. dari Krefeld, di sebelah utara Cologne, yang dijatuhi hukuman lima tahun penjara dalam pengadilan yang sama, merancang cerita yang sempurna untuk menjelaskan darimana lukisan itu berasal. Berikut kisahnya: “Otto memiliki seorang kakek bernama Knops, seorang ahli  jahit dari Krefeld, yang meninggalkan koleksi seni dalam jumlah besar untuk cucunya ketika ia meninggal. Knops membeli karya-karya tersebut pada tahun 1920 dari dealer karya seni seperti Alfred Flechtheim di Düsseldorf, dan kemudian menyembunyikannya selama era Nazi.”

Beltracchi menemukan koleksi Jägers pada 1990-an. Werner Jägers adalah orang yang nyata, seorang pengusaha di Cologne. Yang lebih penting, Jägers juga merupakan kakek dari Helene, istri Beltracchi. Yang dinikahinya pada 1993 dan yang namanya juga ia pergunakan (dia terlahir dengan nama Wolfgang Fischer). Jägers, menurut cerita Beltracchi, juga telah membeli lukisan-lukisan ekspresionis yang terkenal dari Flechtheim dan galeri –galeri lainnya di tahun 1920, yang mana keduanya saling kenal baik.

Beltracchi tidak pernah berbicara terbuka tentang tindakan mereka, baik sebelum persidangan maupun setelah membuat pengakuan. Beltracchi saat ini sedang menulis buku tentang kehidupannya dan juga mengerjakan sebuah film dokumenter. Pasangan ini telah menjalani hukuman. Helene Beltracchi di distrik Ossendorf Cologne dan suaminya di kota Euskirchen, sebelah barat Cologne. Mereka akan dipenjarakan di penjara biasa.

oleh Gorris Lothar dan Sven Robel

Diterjemahkan dari bahasa Jerman oleh Christopher Sultan.