11.30.2012

>> TEHNIK UNIK LUKISAN CAT AIR DAN SEJARAHNYA



Pelukis: Lee man fong
Judul: menanti
Media: Cat air diatas kertas
Ukuran: 88cm X 34cm
Tahun: 1959
( Koleksi Bung Karno )

Lukisan cat air banyak diciptakan pelukis China, Jepang, dan Korea.
Lukisan cat air diciptakan dengan pigmen warna yang dilarutkan dengan air. Lukisan cat air biasanya dibuat pada kertas, kayu atau kanvas. Efek lukisan cat air, transparan. Teknik transparan ini cenderung lebih sulit dibanding media lain, cat minyak umpamanya. Pelukis cat air harus kosentrasi penuh ketika berkarya, tidak boleh ada kesalahan dalam proses penciptaan. Sekali salah menyapukan warna pada permukaan kertas, lukisan gagal. Cat air yang sudah digoreskan tidak bisa ditimpa lagi dengan warna lain. Teknik melukis seperti ini disebut juga dengan teknik allaprima.

Pelukis yang sudah mahir menggunakan cat air, bisa melukis secara efektif dan efisien. Setiap pewarnaan, goresan, garis, dan elemen-elemen rupa lukisan dibuat spontan, tepat hanya dengan sekali sapuan kuas. Lukisan cat air penuh nuansa dan kecemerlangan warna. Menciptakan lukisan cat air membutuhkan ketrampilan tinggi. Pelukis cat air harus belajar setahap demi setahap untuk bisa menguasai tekniknya. Pewarnaan lukisan cat air dimulai dari warna paling terang, hingga warna yang lebih gelap. Jika warna gelap dimulai lebih dahulu, efeknya akan kusam.

Lukisan cat air di Eropa dikenal dengan istilah watercolor/ watercolour, yang dikenal juga dengan istilah lukisan aquarelle di Prancis. Masyarakat umumnya mengenal lukisan cat air dari China, Jepang atau Korea. Tradisi melukis cat air mereka, berusia ribuan tahun dan telah dikenal banyak orang di berbagai belahan bumi. Meskipun orang lebih banyak mengenal lukisan cat air dari negeri-negeri tersebut, tradisi melukis cat air ada di berbagai bangsa seperti bangsa Mesir di Afrika, bangsa India, bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan bangsa-bangsa di benua Eropa serta Amerika.

Sejarah Cat Air

Tradisi melukis dengan cat yang dicampur air telah ada sejak zaman manusia gua. Lukisan cat air terdapat pada dinding-dinding gua di Eropa, Asia, Afrika dan Amerika. Cat air digunakan untuk membuat gambar islustrasi naskah sudah ada pada zaman Mesir Kuno dan di Eropa pada abad pertengahan. Cat air mulai digunakan sebagai media penciptaan karya seni zaman Renaisans abad ke-14 hingga 16. Pelukis zaman Renaisans dari Jerman Albrecht Dürer (1471–1528) melukis tanaman, binatang liar dan pemandangan dengan media cat air. Durer dianggap sebagai pelukis paling awal menggunakan medium cat air. Sekolah melukis dengan media cat air didirikan di Jerman oleh Hans Bol (1534–1593), sebagai kelanjutan tradisi melukis cat air yang dilakukan Durer. Pelukis zaman Barok (setelah Renaisans) umumnya menggunakan cat air untuk membuat sketsa.

Pelukis van Dyck termasuk seniman perintis penggunaan media cat air. Pelukis lainnya seperti Claude Lorrain, Giovanni Benedetto Castiglione dan sejumlah seniman Belanda juga menggunakan cat air sebagai media untuk melukis. Media cat air semakin populer digunakan ketika para ahli tanaman menggunakan untuk melukiskan tumbuh-tumbuhan. Pemakaian cat air sebagai media penciptaan lukisan semakin populer pada abad ke-19 ketika sejumlah pelukis seperti John James Audubon menggunakan sebagai ekspresi senilukis. Cat air semakin banyak digunakan pada zaman sekarang, para pelukis naturalis banyak yang menggunakan cat air sebagai media ekpresi lukisan mereka.

Sejumlah faktor mempengaruhi pesatnya penggunaan cat air sebagai media senilukis. Cat air dianggap lebih praktis dalam pemakainnya, meskipun untuk bisa menggunakan harus melalui belajar teknik secara bertahap. Cat air dianggap tepat untuk digunakan para wanita belajar melukis di sekolah-sekolah. Cat air juga digunakan para ilmuwan dan kalangan militer untuk membuat berbagai macam gambar. Pemakain cat air, kini semakin meluas tidak hanya oleh para pelukis profesional, tetapi juga oleh para pelajar, ilmuwan dan kalangan militer.

Pada abad ke-18 William Gilpin menulis buku perjalanan dengan gambar-gambar pedesaan Inggris. Lembah, puri, gereja dan sungai, juga dilukiskannya sangat menarik dengan cat air. Di antara para pelukis cat air yang terkenal pada masa itu adalah Thomas Gainsborough, John Robert Cozens, Francis Towne, Michael Angelo Rooker, William Pars, Thomas Hearne dan John Warwick Smith. William Blake menerbitkan beberapa buku dengan ilustrasi lukisan cat air.

Tiga pelukis Inggris dianggap sebagai seniman cat air perintis yaitu Paul Sandby (1730–1809), Thomas Girtin (1775–1802) dan Joseph Mallord Eilliam Turner (1775–1851). Paul Sandby karena keahliannya dalam menggunakan media ini dianggap sebagai "Bapak cat air Inggris". Thomas Girtin dianggap perintis pelukis cat air bertema pemandangan dan romantik dengan format besar. JMW Turner dianggap sebagai pelukis cat air yang sangat kuat dan produktif, karyanya tentang sejarah, arsitektur, mitologi dan pemandangan. Pelukis cat air lain pada zaman mereka antara lain John Varley, John Sell Cotman, Anthony Copley Fielding, Samuel Palmer, William Havell dan Samuel Prout. Pelukis Swis Louis Ducros juga dikenal sebagai pelukis cat air bertema romantik dengan format besar.

Lukisan cat air menjadi populer di Amerika Serikat sepanjang pertengahan abad ke-19. Perkumpulan pelukis cat air didirikan pada tahun 1866. Para pelukis cat air terkenal pada abad ke-19 dari Amerika Serikat antara lain William Trost Richards, Fidelia Bridges, Thomas Moran, Thomas Eakins, John LaFarge, John Singer Sargent dan Winslow Homer.

Pelukis Cat Air Abad ke-20

Para pelukis abad ke-20 yang menggunakan cat air untuk menciptakan karya seni antara lain Wassily Kandinsky, Emil Nolde, Paul Klee, Egon Schiele dan Raoul Dufy. Di Amerika pelukis cat air terkenal diantaranya Charles Burchfield, Edward Hopper, Charles Demuth, Elliot O’Hara, dan John Marin. Pada masa itu para pelukis Amerika sering meniru lukisan impresionisme dan post-impresionisme Eropa. Lukisan cat air dengan gaya daerah setempat muncul pada tahun 1920an hingga 1940an. Lukisan bergaya Amerika terutama muncul dari "Cleveland School" atau "Ohio School". Kebanyakan para pelukis itu bergabung dengan studio animasi Hollywood atau "Chouinrd Art Institute" (sekarang "California Institute of the Arts"). Para pelukis terkemuka antara lain Phil Dike, Millard Sheets, Rex Brandt, Dong Kingman dan Milford Zornes. Perhimpunan pelukis cat Air California didirikan tahun 1921. Perhimpunan ini menyeponsori berbagai pameran lukisan cat air.

Cat air terus digunakan oleh sejumlah seniman penting seperti Joseph Raffael, Andrew Wyeth, Philip Pearlstein, David Remfry, William Tillyer, Eric Fischl, Gerhard Richter dan Francesco Clemente. Cat air terus digunakan hingga kini sebagai media berekspresi untuk menciptakan lukisan. pemakaiannya semakin luas dan semakin banyak.

Di Indonesia pelukis cat air bisa dikatakan jarang atau mungkin bahkan tidak ada. Di luar negeri begitu banyak pelukis cat air dan penggemarnya, sampai banyak didirikan perkumpulan seniman dan perkumpulan penggemar lukisan cat air. Lukisan cat air tidak banyak ditekuni dan dipelajari di negeri ini barangkali karena tingkat kesulitannya lebih tinggi dari media lain. Pelukis yang ingin mahir dengan media cat air harus belajar setahap demi setahap dengan kosentrasi tinggi. Hanya pelukis yang tekun dan konsisten mempelajari teknik ini yang punya peluang berhasil menjadi maestro lukisan cat air. Orang yang terbiasa jalan pintas tidak memungkinkan menguasai teknik melukis cat air. Mengapa lukisan cat air tidak berkembang di Indonesia?


Sumber : Dr. Agus Priyatno, M.Sn.
(Dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed)

Posting by JAVADESINDO Art Gallery
Galeri online lukisan terlengkap dan terbesar


No comments: